Melansir CNBC, Kamis (25/1/2018), Nine West di Amerika Serikat dilaporkan tengah menyelesaikan perjanjian dengan kreditor untuk merestrukturisasi utang senilai 1 miliar dollar AS.
Strategi untuk melunasi gunung utang tersebut mencakup penjualan aset. Nine West akan mengajukan proses bangkrut kepada pengadilan setempat sebelum pembayaran bunga jatuh tempo pada 15 Maret mendatang.
Dengan mengajukan pailit, Nine West memiliki lebih banyak waktu untuk membayar kreditor, sesuatu cara yang telah ditempuh peritel lainnya, seperti Payless Shoesource, Toys R Us, dan Gymboree.
Terkait gejolak yang tengah berlangsung, pihak Nine West menolak berkomentar.
Gelombang nestapa yang menerjang Nine West saat ini tak lepas dari persaingan ritel yang semakin ganas.
Peritel macam Zara dan H&M mendominasi pasar, ditambah pula oleh gempuran bisnis daring (online).
Hampir bersamaan dengan kabar runtuhnya Nine West, peritel mainan Toys R Us juga bersiap menutup hingga 180 toko di Negeri Paman Sam.
Pihak perusahaan mengatakan, keputusan menutup ratusan gerai tersebut didorong oleh situasi ritel yang kian sulit.
Penutupan itu, yang memerlukan persetujuan pengadilan, diperkirakan mulai terwujud awal Februari dan selesai pada akhir April.
CEO Toys R Us Dave Brandon mengatakan dalam situs resmi perusahaan, aksi tutup toko tak lagi terhindarkan.
"Tindakan penutupan diperlukan dalam rangka memberi kami kesempatan terbaik untuk bangkit dari kebangkrutan," ujarnya.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/25/101046921/nine-west-terancam-bangkrut