Hasil audit rencananya akan disampaikan kepada publik pada akhir pekan ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, hasil audit yang disampaikan tak hanya terkait insiden itu. Tetapi juga insiden pada proyek atau bangunan yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"(Sekarang) sedang diaudit oleh Balitbang untuk seperti halnya (insiden proyek Tol) Batang-Semarang sudah ketemu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sedang diaudit, dan girder LRT ini," kata Basuki di Istora, Jakarta, Selasa (23/1/2018) malam.
Basuki mengaku, heran dengan peristiwa kecelakaan konstruksi yang masif terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Khusus untuk proyek LRT, meski itu merupakan proyek Kementerian Perhubungan, namun Kementerian PUPR tetap memantau pekerjaan tersebut.
"Jadi kalau perhubungan lihat ini apa, LRT punya perhubungan. Tapi saya tanggung jawabkan mereka dalam rangka konstruksinya," jamin Basuki.
Untuk diketahui, dalam sebulan terakhir terjadi empat kali kasus kecelakaan terkait konstruksi.
Pertama, jatuhnya girder proyek Tol Pemalang-Batang pada 30 Desember lalu. Girder yang jatuh merupakan bagian dari konstruksi jembatan penyeberangan orang (JPO) atau bukan bagian dari konstruksi utama proyek tol tersebut.
Kemudian, pada 2 Januari enam girder pada konstruksi Simpang Susun Antasari Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) terguling. Akibat peristiwa itu sebuah dump truck tertimpa girder.
Selanjutnya, pada 15 Januari lantai mezanin Tower 2 Gedung BEI ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 77 orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Terakhir, Senin (22/1/2018) dini hari, sebuah box girder proyek LRT di Utan Kayu, Jakarta Timur jatuh yang mengakibatkan lima orang luka-luka.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/24/110000121/jumat-kementerian-pupr-umumkan-hasil-audit-insiden-lrt