Pihak Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) mengatakan, bagian yang ditutup pada pukul 21.10 waktu setempat adalah sisi terowongan timur MCE antara pintu keluar Central Boulevard dan pintu masuk Marina Boulevard.
Tim LTA segera turun ke lapangan untuk memperbaiki kerusakan dan menyelidiki insiden tersebut.
Bagian yang rusak kemudian dibuka kembali selang 2 jam, tepatnya pukul 23.25 waktu Singapura.
Peristiwa tersebut juga sempat menganggu layanan transportasi bus SBS Transit.
Tak hanya itu, pengendara sepeda turut menjadi korban. Muhammad Rizuan (28), misalnya. Dia medadak diguyur “hujan” saat sedang bersepeda di MCE.
Awalnya, dia melihat tanda silang di papan pengumuman MCE. Ia sempat menduga terjadi kebakaran di terowongan tersebut. Namun, Rizuan tak melihat ada mobil yang terbakar.
"Langsung basah kuyup seketika. Ini sampai kedinginan,” tuturnya, seperti diwartakan Channel News Asia.
Oktober 2017, terowongan MRT Singapura banjir dan melumpuhkan layanan hingga 20 jam. Sejumlah pejabat segera diberhentikan akibat peristiwa memalukan tersebut.
Hasil investigasi menunjukkan, pipa dalam stasiun MRT tidak berfungsi semestinya karena perawatan tak dijalankan dengan baik.
"Sistem pemompaan air tidak berfungsi dan mengakibatkan air hujan meluap hingga masuk ke dalam terowongan serta terakumulasi di titik terendah terowongan, antara stasiun Bishan dan Braddell," demikian pernyataan LTA saat itu.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/17/094508321/lagi-pipa-bocor-ganggu-transportasi-singapura