Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lahan Menipis, Hongkong Berencana Bangun Kota Bawah Tanah

Hongkong memiliki tipologi perbukitan yang curam, sehingga sulit dibangun gedung-gedung. Banyak gedung-gedung yang berdiri telah melampaui batasan ketinggian.

Sementara itu, harga perumahan mencapai rekor tertinggi musim ini yang hampir mencapai Rp 21 juta per meter persegi. Sedangkan rata-rata harganya per unit 1,8 juta dollar AS (Rp 24 miliar).

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah setempat tengah mempertimbangkan rezonasi dan pembangunan di daerah pedesaan.

Selain itu, pemerintah juga mencari strategi jangka panjang untuk menciptakan lebih banyak lagi perumahan.

Menurut para insinyur geoteknik di Departemen Teknik Sipil dan Pengembangan Administratif Khusus Hongkong, jawabannya adalah ke bawah tanah seperti gua-gua yang baru dibangun.

"Semua lahan perkotaan di Hongkong sudah dibangun," kata kepala departemen teknisi geoteknikal Tony Ho.

Puluhan gua dipelajari

Sejak awal tahun 1980-an, pemerintah Hongkong telah menggali gagasan untuk membangun gua, juga langsung ke daerah perbukitan. Pada 2017, pemerintah menyelesaikan sebuah studi kelayakan yang komprehensif.

Studi ini menunjukkan dengan jelas sebanyak 48 gua prospektif untuk pembangunan jangka panjang, dengan luas 1 sampai 13 kilometer persegi.

Sekarang, pemerintah tengah menyelesaikan enam studi lagi untuk mendorong proyek ini segera dimulai.

Pada International Tunneling Association's Award terdapat penghargaan dengan kategori Konsep Ruang Bawah Tanah Tahun 2017.

Bukan untuk membuat orang hidup seperti kelelawar di ruang gelap, tetapi untuk pengembangan tempat pengolahan limbah dan pengolahan air, pusat data, waduk, dan fasilitas penyimpanan.

Pemerintah juga mempertimbangkan pilihan lain seperti penyimpanan arsip, minyak atau gas, tempat parkir sepeda dan mobil, laboratorium, dan fasilitas olahraga.

Gua-gua itu juga bisa menampung makam, mortir, insinerator, krematorium, dan rumah pemotongan hewan.

"Apa yang kita pikirkan adalah, jika kita bisa menggunakan sumber daya ruang bawah tanah dengan baik, kita bisa mengubah hambatan menjadi sebuah peluang," kata Ho.

Bukan ide baru

Menggunakan terowongan untuk menciptakan ruang ekstra sebenarnya bukanlah ide baru.

Hongkong sendiri telah memiliki beberapa fasilitas gua batu, termasuk sebuah waduk air asin untuk Universitas Hongkong seluas 4 hektar, pengolahan limbah yang selesai dibangun pada 1995, dan sebuah depot bahan peledak.

Sebuah fasilitas perpindahan sampah yang diperbarui pada tahun 2013 menandai proyek batu karang terbesar di kota sampai saat ini.

Namun, pekerjaan yang sedang berlangsung sekarang lebih megah, yaitu skema untuk mengatur ulang keseluruhan ruang publik di wilayah ini.

"Ketika kami mencoba merelokasi fasilitas di bawah tanah, ini memberi kesempatan untuk merancang ulang seluruh wilayah," kata Edward Lo, perencana kota utama yang bekerja sama dengan Departemen Perencanaan Hongkong.

Fungsi yang bergerak seperti parkir dan penyimpanan data di bawah bumi berarti membuat lahan dapat digunakan untuk perumahan atau bisnis.

Butuh biaya tinggi

Meski demikian, rencana besar ini tidak murah. Pemerintah Hongkong memperkirakan penggalian batu karang saja dapat berkisar antara Rp 89 juta sampai Rp 117,8 juta per meter kubik.

Total biaya konstruksi mungkin Rp 150 juta sampai Rp 214 juta per meter kubik. Satu garasi parkir 12 mobil yang sangat kecil bisa menghabiskan biaya 7,3 juta dollar (Rp 97 miliar).

"Terowongan akan memberi keuntungan terbesar. Biaya total siklus hidup dari struktur ini sangat menguntungkan bagi orang-orang yang berpikir jangka panjang," kata Thom Neff, seorang insinyur sipil yang telah membangun terowongan sepanjang karirnya dan sekarang menjalankan perusahaan konsultan OckhamKonsult.

Meskipun demikian, target waktu penyelesaiannya masih sangat kabur. Padahal, satu fasilitas limbah dan pengolahan telah berhasil melewati tahap perancangan, dengan konstruksi dimulai pada tahun ini atau awal tahun depan.

Sementara, proyek gua prospektif lainnya masih dipelajari. Jika disetujui, proyek-proyek ini akan didesain secara rinci dan kemudian dibangun.

"Prosesnya mungkin memakan waktu satu dekade," kata Mark Wallace dari firma teknik Arup, yang bekerja dengan Hongkong dalam proyek jangka panjang.

https://properti.kompas.com/read/2018/01/17/070000121/lahan-menipis-hongkong-berencana-bangun-kota-bawah-tanah

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke