Menurut Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, IMM Cologne merupakan salah satu ajang yang ditunggu pelaku industri mebel dan kerajinan Tanah Air.
Pasalnya, sebagian besar pasar sektor industri ini berada di kawasan Eropa.
"Sekitar 60 persen (ekspor mebel dan kerajinan) ke Eropa. Baru setelah itu disusul Amerika Serikat, Timur Tengah," kata Abdul di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Diperkirakan, tak kurang dari 200.000 pengunjung dari berbagai negara akan mengunjungi pameran yang dihelat pada 15 hingga 21 Januari mendatang.
Dalam ajang ini, Paviliun Furnitur Indonesia akan menempati Hall 5.2 dengan area seluas 378 meter persegi.
Secara keseluruhan, terdapat 1.361 eksibitor dari 51 negara yang akan mengikuti ajang ini.
Abdul menambahkan, sepuluh perusahaan yang mengikuti ajang ini merupakan perusahaan yang bergerak di industri kayu mebel, rotan dan bambu yang mempunyai kemampuan menghasilkan produk yang baik dengan desain baru dan berdaya saing tinggi.
"Karena buyer Eropa itu mencari produk yang tidak dibuat negara lain, ada kekhasan di situ," kata Abdul.
Devisa yang ditargetkan dalam ajang ini bisa tembus hingga 200 juta dollar AS. Baik itu yang berasal dari transaksi di tempat, maupun tindak lanjut dari pesanan-pesanan setahun untuk pasaran Eropa.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/10/174544921/ikut-pameran-di-jerman-himki-incar-devisa-200-juta-dollar-as