Rugi Rp 650 Miliar, Toko “Forever 21” Gulung Tikar

Sebagai dampak tumbangnya toko Forever 21 di Jervis Centre, Dublin, sebanyak 82 pegawai kehilangan pekerjaan.

Dilansir Irish Times, Selasa (9/1/2018), manajemen Forever 21 menutup gerai tersebut karena kerugian operasional terus menggunung sejak toko pertama dibuka pada 2010. Ketika tutup, kerugian yang ditanggung Forever 21 mencapai 40 juta Euro atau sekitar Rp 650 miliar.

Untuk diketahui, Forever 21 datang ke Dublin medio 2010 lalu dengan kesepakatan sewa sebesar 2,75 juta Euro dengan luas toko 6.503 meter persegi di Jervis Centre. Masa sewa adalah 20 tahun dengan opsi berhenti pada tahun ke-15.

Dalam pernyataan resminya, pihak Forever 21 mengatakan keputusan tutup toko tak terelakkan karena menantangnya industri ritel saat ini.

"Sebagai bagian dari tinjauan strategis operasional perusahaan di Irlandia, sebuah keputusan telah diambil oleh manajemen untuk menghentikan operasional dan menutup satu-satunya toko yang beroperasi di Irlandia,” demikian bunyi pernyataan resmi Forever 21.

Penutupan toko di Irlandia ini sejalan dengan langkah efisiensi manajemen pusat Forever 21 di Amerika Serikat.

Dalam sebulan terakhir, peritel yang berdiri sejak 1984 itu telah mengumumkan penutupan toko di Kanada, serta empat gerai di Inggris. Tak hanya itu, rencana penutupan juga bakal terlaksana di Skotlandia dan Belanda.

Sebelumnya, guncangan ritel awal tahun juga melanda Debenhams. Penjualan dan saham toserba itu merosot akibat penjualan akhir tahun yang kurang menggembirakan.

Penjualan Debenhams turun 2,6 persen dalam 17 pekan terakhir hingga akhir 2017. Bahkan, saham Debenhams anjlok 15 persen, menyentuh level terendah sejak krisis keuangan 2008 silam.