Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, saat ini bendungan telah rampung dan hanya menyelesaikan sisa pekerjaan minor.
Menurut Frans, progres pembangunan Bendungan Raknamo hingga akhir Desember 2017 mencapai 98,48 persen.
"Kami berharap kunjungan Pak Presiden untuk peresmian Bendungan Raknamo bisa berjalan dengan lancar," kata Lebu Raya, Sabtu (6/1/2017).
Proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (persero) Tbk itu jauh lebih cepat dari target yang ditetapkan. Hingga kini kemajuannha 52,92 persen.
Hal tersebut didukung pembebasan tanah oleh Perum Perhutani, Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Kupang dan pemuka masyarakat setempat.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku akan melaporkan progres pembangunan bendungan itu ke Presiden Jokowi
"Jalan masuk menuju bendungan Raknamo tidak ada pembebasan lahan. Tanah diserahkan oleh masyarakat secara gratis dan kami hanya memindahkan beberapa kuburan milik warga," kata Basuki, saat berada di Bendungan Raknamo, Selasa (28/11/2017).
"Ini akan saya laporkan kepada Presiden, dan bila disetujui akan dilakukan impounding oleh Presiden Jokowi pada 20 Desember 2017 bertetapan dengan HUT Provinsi NTT," ucap Basuki.
Untuk diketahui, peletakan batu pertama Bendungan Raknamo dilakukan Presiden Jokowi pada 20 Desember 2014 lalu.
Bendungan seluas 147 hektar yang dibangun dengan dana Rp 760 miliar tersebut berkapasitas tampung 14,09 juta meter kubik.
Fungsi bendungan ini adalah sebagai penyediaan air bersih untuk ibu kota Kabupaten Kupang 100 liter per detik.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/07/180000121/jokowi-dijadwalkan-resmikan-bendungan-raknamo-di-ntt