Tahap I untuk proyek dengan nilai Rp 485 miliar ini resmi dimulai prmbangunannya pada Jumat (5/1/2017).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana Ruhban Ruzziyatno menjelaskan, proyek normalisasi KBT merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir di Kota Semarang. Poyek ini dikerjakan dengan skema multiyears sepanjang 14,6 kilometer.
“Karena urgensi, pertama yang ditangani 6,7 km ini. Itu dari Jembatan Majapahit hingga Muara BKT,” ujar Ruhban, seusai ground breaking, pagi tadi.
Proyek normalisasi KBT telah direncanakan sejak 2016 lalu. Pemprov Jawa Tengah memulai proyek dengan menyusun dokumen Larap, kemudian disusul penyusunan Detail Desai oleh BBWS Pemali-Juwana.
Seusai dokumen rampung, giliran Pemkot Semarang yang melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga dan pelaku usaha yang tinggal di bantaran sungai. Kepada warga, mereka diberi prngertian bahwa sungai akan dinormalisasi.
Menruut Ruhban, setidaknya dalam normalisasi ini ada skeitar 4.000 pedagang kali lima (PKL) dan ratusan warga yang tinggal di bantaran sungai. Mereka akan dipindahkan secara berangsur-angsur.
Hingga sejauh ini, kata dia, sudah ada 71 Kepala Keluarga dari sejumlah kelurahan yang telah pindah dari bantaran sungai ke rumah susun.
“Yang sudah pindah ada 30 KK disini, lalu di Terboyo Kulon 41 KK,” ujar Ruhban.
Proyek normalisasi sungai KBT membentang dari hulu di Bendungan Pucanggading hingga berakhir Muara Sungai di Laut Jawa.
Dalam tahap I, normalisasi dilakukan sepanjang 6,7 kilometer, dari muara hingga Jembatan Majapahit.
Sementara tahap II dari Jembatan Majapahit hingga Bendungan Pucanggading sepanjang 7,9 kilometer masih dalam kajian perencanaan.
Dalam proyek tahap I, ada tiga paket pekerjaan. Paket I dari rel kereta api hingga muara sungai sepanjang 1,95 kilometer dikerjakan oleh kontraktor Nindya karya-Bumi Karsa KSO.
Paket 2 dari Jembatan Citarum sampa Jembatan rel kereta api sepanjang 2,05 dikerjakan oleh kontraktor Jaya Kontruksi-Indo Teknknik Pembangunan KSO.
Sementara paket 3 dari Jembatan Majapahit hingga Jembatan Citarum dengan panjang 2,7 kilometer oleh kontraktor Basuki-Hidup Indah, KSO.
“Ada tiga kontraktor. Nilai kontraknya 485,8 Miliar, dilaksakanan dalam waktu 720 hari,” tambah Ruhban.
Normalisasi KBT secara simbolis dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kelurahan Sawahbesar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Sejumlah pejabat hadir, antara lain pejabat dari Kementerian PUPR, Pemda Jawa Tengah hingga Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/05/235212821/normalisasi-sungai-kanal-banjir-timur-semarang-rampung-2020