Peritel asal Negeri Paman Sam, Sears Holdings, telah mengumumkan rencana memangkas jumlah gerainya mulai awal 2018 ini.
Sedikitnya 100 toko dengan label Kmart dan Sears dipastikan gulung tikar. Estimasi penutupan terbesar terjadi pada Maret dan April mendatang.
"Kami akan terus menutup sejumlah toko yang tidak menguntungkan. Saat ini, kami tengah mengubah model bisnis sehingga toko fisik dan kemampuan digital kami sesuai dengan kebutuhan pelanggan," ujar Sears Holding dalam pernyataan resminya yang dilansir CNBC, Jumat (5/1/2018).
Sejauh ini, pihak Sears Holding masih tutup mulut terkait berapa banyak karyawan yang terancam menganggur dengan aksi pangkas gerai itu.
Adapun proses likuidasi untuk toko-toko yang tumbang bakal dimulai 12 Januari.
Pada November 2017, Sears Holding mengumumkan bisnis mereka berada dalam situasi pelik. Keuntungan terus tergerus dan penutupan toko mesti ditempuh.
Berbagai cara sebetulnya telah ditempuh perusahaan untuk menyelamatkan bisnisnya. Inisiatif tersebut mencakup penjualan merek in-house, bekerja sama dengan Amazon, hingga mencari pinjaman dari Chief Executive Officer Sears, Eddie Lampert.
Namun, guncangan ritel tetap terjadi dan memaksa Sears Holdings merelakan satu demi satu gerainya berguguran.
Dalam laporan keuangan per November 2017, penjualan di toko jaringan Sears Holdings merosot lebih dari 11 persen. Pendapatan pun tergerus dari 5,66 miliar dollar AS menjadi 4,37 miliar dollar AS.
Saham Sears juga turun sekitar 3 persen kala itu, membuat akumulasi penurunan saham Sears telah mencapai setidaknya 40 persen pada 2017.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/05/210500121/2018-baru-bergulir-peritel-ini-bersiap-tutup-100-toko