Marketing manager Sky House BSD+, Aruna Hidayat, mengatakan tipe studio dan dua tempat tidur yang paling laku dibeli, terutama sejak diluncurkan 16 Desember 2017 lalu. Rata-rata investor datang dari Jakarta, andung, dan kota-kota besar lainnya, termasuk kaum akspatriat.
"Mungkin, karena lokasinya di BSD City yang masih jadi pilihan utama dan pilihan menarik pencari hunian dari berbagai daerah di Jadebotabek, apalagi banyak akses sudah terbuka seperti Tol Merak dan Ulujami dan jalur transportasi berbasis rel commuter line (CL) Jakarta-Rawabuntu-Serpong-Cisauk," ujar Aruna, Rabu (3/1/2018).
Dengan kondisi itu, banyak potensi dan peluang investasi menarik bagi investor yang bermain di sektor properti hunian apartemen. Potensi itu seperti yang pernah dipaparkan pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda bahwa BSD City merupakan kawasan perumahan skala kota (township development) yang terintegrasi dan konsisten menambah fasilitas baru bagi kenyamanan dan kualitas hidup penghuninya.
"Tak heran kalau BSD City masih menjadi top of mind di masyarakat," ujar Ali.
BSD City Masih Jadi Pilihan Utama Pencari Rumah
Dari total area pengembangan seluas 6.000 hektar, sebanyak 1.400 hektar di antaranya telah terbangun dengan sekitar 100.000 unit hunian. Sejak dikembangkan pada 1989 hingga saat ini telah berdiri pusat-pusat pendidikan seperti Sinarmas World Academy, Universitas Prasetya Mulya, International Unversity Liaison Indonesia, Ipeka International, Universitas Atma Jaya, Apple Tree, Stella Maris, Santa Ursula BSD, dan lain-lain.
Selain itu, di BSD City dan sekitarnya juga terdapat fasilitas kesehatan bertaraf internasional macam Eka Hospital, RS Medika BSD, Bethsaida Hospital, dan banyak lagi. Itu belum terhitung engan berdirinya AEON Mall, Courts, QBig, Lulu, Plaza BSD, BSD Junction, Pasar Modern BSD, dan lainnya.
"Makanya, investasi properti di BSD City terus tumbuh. Dalam kurun waktu 2008 - 2017 saja pertumbuhan investasi sangat signifikan. Tingkat pertumbuhan naik 100 persen dalam satu dekade, atau rata-rata sekitar 15 persen hingga 20 persen per tahun." tambah Ali.
Ke depan, pertumbuhan investasi ini diprediksi akan terus konsisten dan sangat menjanjikan seiring dengan realisasi rencana pembangunan infrastruktur baru kereta dari BSD City menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan Jalan Tol Serpong-Balaraja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai proyek-proyek utama.
Untuk menangkap potensi itu, timpal Aruna, Sky House BSD+ yang dikembangkan di tanah seluas 8.3 hektar itu akan merangkum 12 menara apartemen. Lokasinya masuk dalam jangkauan Kawasan Ekonomi Terpadu (CBD) BSD City, yakni persis di sebelah AEON Mall.
"Plus, dikelilingi pusat perkantoran yang akan dibangun dalam waktu dekat ini seperti Digital Hub Mandiri Tower, Mercure Hotel, dan lain-lainnya. Akan ada banyak keuntungan ada di Ring satu BSD City" kata Aruna.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/03/143132221/skyhouse-bsd-genjot-pemasaran-di-awal-tahun