Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Area Perkantoran Bertambah, Pemilik Gedung Harus Lebih Inovatif

JAKARTA, KompasProperti - Penambahan jumlah pasokan perkantoran baru, rupanya turut mengatrol kenaikan persentase ruang perkantoran yang kosong.

Kondisi perekonomian yang masih lesu, disinyalir menjadi faktor pendorong banyaknya area perkantoran yang masih kosong atau tak disewa.

Berdasarkan riset yang dilakukan Savills Indonesia, jumlah pasokan kantor baru di area pusat bisnis atau central business district (CBD) mencapai 515.000 meter persegi. Sementara, pasokan kantor di luar CBD mencapai 151.000 meter persegi.

Adapun permintaan terhadap area perkantoran baru di kawasan CBD hanya sekitara 85.500 meter persegi.

Sementara, permintaan area perkantoran di luar CBD menunjukkan angka yang lebih baik, yaitu 79.000 meter persegi.

"Kondisi ini akibat aktivitas bisnis yang tidak berkembang. Seperti oil and gas, perbankan, dan lain-lain.

Bahkan ada yang tutup malah," kata Director Head of Research and Consultants Savills Indonesia Anton Sitorus di Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Satu-satunya perusahaan yang berkembang saat ini, menurut Anton, yaitu perusahaan yang bergerak di sektor e-commerce dan teknologi informasi. Inilah satu-satunya sektor yang menjadi penolong bagi pengembang yang membangun perkantoran di kawasan CBD.

"Perusahaan yang bergerak di bidang teknolgi merupakan pasar yang cukup potensial, seiring dengan keinginan mereka untuk pindah ke lokasi yang lebih prestisius," ujarnya.

Hal yang sama pun juga dilihat pada sektor perkantoran di kawasan non-CBD.

Sementara itu, ia memprediksi, kehadiran tahun politik yang akan dimulai pada tahun depan, juga akan berdampak terhadap penyerapan area perkantoran.

Sejumlah perusahaan diperkirakan masih akan wait and see, sambil melihat stabilitas kondisi politik Tanah Air.

"Artinya untuk pemilik gedung, ini adalah kondisi yang challenging. Tenant bisa menaikkan bargaining position atau kalau sewa sudah habis, bisa deal atau bisa lock harga untuk long term sewa," kata dia.

Kondisi ini, ia perkirakan, masih akan terus terjadi sampai seluruh rangkaian pemilu selesai.

Untuk itu, para penyedia gedung harus pandai menyediakan harga sewa yang kompetitif agar kantor yang mereka tawarkan dilirik.

"Rebound diperkirakan baru akan terjadi tahun 2020," ujarnya.

https://properti.kompas.com/read/2017/12/21/024334721/area-perkantoran-bertambah-pemilik-gedung-harus-lebih-inovatif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke