Kota baru tersebut adalah berada dekat dengan Stasiun Maja. Dengan demikian, menurut Direktur PT Ciputra Residence, Mary Octo Sihombing, target pasarnya tidak hanya di sekitar proyek saja.
"Pintu gerbang utama Citra Maja Raya berjarak 750 meter ke stasiun. Karena terintegrasi, peminat datang dari mana-mana bahkan Jakarta," ujar Octo kepada KompasProperti saat pemilihan unit konsumen Citra Maja Raya di Marketing Gallery Citra Raya, Cikupa, Tangerang, Sabtu (9/12/2017).
Tiga titik utama yang menjadi incaran Ciputra adalah Tanah Abang, Palmerah, dan Banten.
General Manager Marketing Citra Maja Raya, Yance Onggo menjabarkan, Tanah Abang memiliki potensi besar karena menjadi pusat perdagangan setingkat internasional.
Titik kedua, yakni Palmerah juga tak kalah berpotensi, mengingat banyak perkantoran yang letaknya dekat dengan Stasiun Palmerah.
Hal ini, didukung dengan pengembangan stasiun yang mampu menampung banyak komuter sekaligus.
Kemudian, titik terakhir adalah Banten yang tentu saja menjadi target pasar terbesar mengingat lokasi perumahan berada di provinsi ini.
"Hub-nya Banten sekarang di Serpong. Tapi, sampai Balaraja itu karyawan banyak sekali," kata Yance.
Ia menuturkan, di Balaraja banyak terdapat pabrik yang diisi oleh ribuan pekerja. Beberapa pemilik perusahaan bahkan membeli sejumlah besar unit di Maja sebagai hunian para pekerjanya.
Sementara itu, dari total luas lahan Citra Maja Raya 2.000 hektar tersebut, pengembangannya akan dilakukan secara bertahap sampai 15 tahun mendatang.
Kini pembangunan telah masuk ke tahap 2 dengan luas keseluruhan dengan tahap 1 sebesar 730 hektar.
Di tahap 1, sebanyak 7.000 unit sudah dibangun. Sedangkan tahap 2, rencananya akan dibangun 12.000 unit.
https://properti.kompas.com/read/2017/12/09/205214421/ciputra-incar-komuter-tanah-abang-palmerah-dan-balaraja