Dalam hal ini, ruang kolaborasi dianggap bisa membantu meningkatkan okupansi kekosongan ruang kantor.
"Seperti (EV Hive) ini kan dia mengokupansi ruang kantor sampai 3 lantai. Ini bisa jadi "angin segar" juga saya lihat," ujar Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Arief Rahardjo kepada KompasProperti, Rabu (29/11/2017).
Ia mengatakan, meski kantor kolaborasi berbentuk gedung dan sama-sama menyediakan ruang bekerja, pengelola kantor tidak perlu merasa tersaingi.
Pasalnya, target pasar keduanya berbeda. Ruang kolaborasi lebih cenderung menyasar perusahaan baru atau start up.
"Usaha yang timnya hanya beberapa orang, cocok di ruang kolaborasi. Tapi kalau korporasi yang sampai ratusan orang, tetap butuh kantor," jelas Arief.
Sementara itu, EV Hive City @Plaza Kuningan memiliki luas 6.100 meter persegi dan memuat lebih dari 1.000 industri kecil-menengah dan pengusaha dalam satu community hub.
Dirancang untuk mendukung atmosfer kolaboratif di antara para anggota EV Hive, setiap lantainya dilengkapi dengan team discussion pod, event spaces, dan lounge untuk para anggota yang ingin mengadakan networking event dan business skill workshops.
Saat ini, EV Hive telah memiliki 10 cabang antara lain terletak di Thamrin, Kuningan, Sudirman, dan BSD City Serpong,
https://properti.kompas.com/read/2017/11/30/002409921/ruang-kolaborasi-angin-segar-bagi-bisnis-perkantoran