Melalui PINA, PT Flores Prosperindo sebagai pemilik lahan di Labuan Bajo, mendapatkan dana sebesar Rp 13,5 triliun.
"Flores Prosperindo ini punya lahan 500 hektar. Mereka butuh investasi, ekuitas, untuk kembangkan kawasan pariwisata terpadu," ujar CEO PINA Ekoputro Adijayanto di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Ia mengatakan, pembangunan terpadu meliputi hotel, pelabuhan, dan bandara. Pelabuhan, terutama marina, sangat dibutuhkan untuk menarik para wisatawan berkocek tebal.
Selama ini, pelabuhan jenis ini belum dikembangkan secara maksimal di Indonesia. Padahal di beberapa negara lain, misalnya Singapura, sudah lebih dulu membangun pelabuhan marina yang besar.
"Di Labuan Bajo, turis paling besar itu berasal dari mancanaegara, tinggal infrastruktur dipercantik dan dibangun," jelas Eko.
Melalui pelabuhan marina, turis mancanegara bisa langsung menuju Labuan Bajo dengan cruise dan yacht pribadi.
Selain Labuan Bajo, PINA juga tengah dalam proses pembiayaan untuk beberapa proyek infrastruktur di bidang kelistrikan, bandara, dan jalan tol.
Total pembiayaan yang berada di pipeline PINA saat ini mencapai Rp 136,5 triliun untuk 13 proyek.
https://properti.kompas.com/read/2017/11/22/232621821/lewat-pina-rp-135-triliun-masuk-labuan-bajo