Meski harus menempuh jarak ratusan kilometer dari Manado, Basuki khusus mendatangi bendungan tersebut untuk mengingatkan para pekerja selain mengecek perkembangan proyek.
"Begitu kita bangun bendungan, kita juga 'berinvestasi' pada kemungkinan yang tidak diinginkan. Makanya kita harus pikirkan kondisi terburuk dari bendungan ini," ujar Basuki saat peninjauan lapangan.
Basuki menegaskan, supervisi proyek harus teliti dan tidak menoleransi kesalahan. Sebagai Menteri PUPR, dirinya adalah konsultan untuk proyek tersebut sehingga harus sangat berhati-hati.
"Tanggung jawab supervisi tidak ringan, kalau ada kegagalan bangunan supervisi dan konsultan pasti kebawa. Saya minta safety first dan zero accident," ucap Basuki.
Menurut dia, PP cukup handal dalam mengerjakan proyek infrastruktur, terbukti dari sejumlah pekerjaan yang tengah dan sudah selesai dibangun.
Adapun konsultan supervisi pada proyek tersebut adalah PT Indra Karya (Persero) Wilayah I, PT Mettana Engineering Consultan, dan PT Barunadri Engineering Consultant.
Luas irigasi bendungan ini direncanakan 2.214 hektar dengan penyediaan air baku 500 liter per detik.
Sedangkan volume tampungan total 16,1 juta meter kubik dan luas daerah genangan 97,5 hektare. Bendungan ini memakan biaya investasi sebesar Rp 1,651 triliun dengan realisasi fisik mencapai 46 persen.
https://properti.kompas.com/read/2017/11/14/203000321/basuki-ingatkan-pp-bangun-bendungan-harus-zero-accident-