Penerbangan Cathay Pacific CX659 dari Hongkong menjadi penerbangan pertama yang tiba di terminal baru nan canggih tersebut.
Wakil Presiden Eksekutif Bandara Changi untuk Manajemen Bandara, Tan Lye Teck mengatakan, setelah lima tahun masa konstruksi, pihaknya sangat senang bisa memulai operasi T4.
Terminal ini, kata Lye Teck akan meningkatkan kapasitas Bandara Internasional Changi dengan pergerakan penumpang 16 juta orang per tahun, sehingga totalnya sebanyak 82 juta penumpang untuk keseluruhan bandara.
Untuk tahun pertama, diperkirakan 8 juta penumpang akan menggunakan terminal ini.
"Kami bersyukur bahwa semuanya telah lancar sejauh ini. Tim operasi kami akan terus memantau berbagai sistem untuk memastikan bahwa penumpang menikmati pengalaman perjalanan yang mulus," kata Lye Teck seperti dikutip dari changiairport.com.
Sejak dibuka, kehadiran T4 memang telah mencuri banyak perhatian. Bahkan, gelar Instagramable disebut layak disematkan untuk terminal tersebut.
USA Today dalam ulasannya menyebut T4 memiliki teknologi canggih dalam membantu penumpang untuk check-in, mendapatkan layanan imigrasi hingga masuk ke pesawat.
Setidaknya, ada 65 kios check-in otomatis dan 50 alat pendeteksi tas otomatis yang berada di Departure Hall. Gerbang Imigrasi Otomatis (AIG) dilengkapi dengan sistem pengenalan biometrik wajah dan sidik jari yang dapat mencocokan foto penumpang dengan paspor mereka.
Bangunan T4 yang memiliki dua lantai dengan total luas 225.000 meter persegi ini dirancang Benoy Architects yang berbasis di Manchester, Inggris.
Dalam situs resmi mereka, Benoy menyebut, bila T4 merupakan sebuah terminal masa depan. Berlokasi di Airport Boulevard yang tergabung dengan Terminal 1, 2, dan 3, T4 memiliki sebuah ruang terbuka yang menjadi titik pusat terminal bertajuk Central Galleria.
Tempat tersebut memberikan kenyamanan bagi calon penumpang untuk melakukan kontak visual dengan keluarga atau rekan mereka di dalam sebuah ruangan transit.
"Cahaya alami dan lanskap yang lembut adalah tema yang berulang dalam T4. Cahaya yang melimpah, interior taman, pepohonan serta dinding bernuansa hijau membantu menangkap identitas nasional Singapura sebagai City in a Garden," tulis Benoy dalam paparannya.
Sejak lima tahun terakhir, Bandara Internasional Changi Airport dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia. Kehadiran T4 kemungkinan akan mengoreksi standar yang ada dalam memberikan penilaian atas kualitas sebuah bandara.
Di samping teknologi pengenal wajah yang disebut FAST (Fast and Seamless Travel), beragam karya seni juga terpajang di jantung T4.
Dalam ulasannya, The Sun menulis, terdapat patung kinetik berskala besar, Petalclouds, yang mencakup 200 meter area Central Galeria.
Dapat dilihat dari berabgai sudut terminal, patung tersebut dapat bergerak mengikuti alunan musik klasik yang digarap komposer pemenang ajang penghargaan BAFTA, Olafur Arnalds.
Selain itu juga terdapat area seluas 2.000 meter persegi yang menjadi rumah bagi 186 pohon besar. Di sepanjang koridor boarding, terdapat 160 pohon ficus yang memisahkan antara area keberangkatan.
Guna meningkatkan rasa kebudayaan, terdapat Heritage Zone yang dilengkapi fasad rumah pertokoan lama Singapura dan deretan gerai makanan dan minuman bergaya tradisional, yang menjaikan minuman dan makanan ringan serta berbagai menu sarapan.
Di samping itu juga terdapat The Peranakan Gallery, yang merupakan kolaborasi antara Changi Airport Group dan Singapore National Heritage Board, yang bertujuan untuk memberikan penumpang pengalaman warisan peranakan saat mereka transit di sana.
Tempat ini, menampilkan rumah boneka yang menggambarkan arsitektur ruko Peranakan, potret sejarah perintis, gaya, serta dekorasi interior rumah peranakan.
https://properti.kompas.com/read/2017/11/05/172009621/nggak-cuma-canggih-t4-changi-airport-juga-instagramable