JAKARTA, KompasProperti - Satu lagi toko ritel tutup, yaitu Lotus Department Store di gedung Djakarta Theatre XXI, Thamrin, Jakarta Pusat.
Tutupnya Lotus semakin menambah panjang deretan ritel modern yang tidak lagi beroperasi, seiring perkembangan teknologi informasi dan menjamurnya ritel daring (online).
CEO Sogo Department Store Handaka Santosa tak menampik kabar tutupnya Lotus cukup menyita perhatian publik. Seperti diketahui, Lotus dan Sogo merupakan gerai ritel yang berada di bawah bendera PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP).
"Jadi kami, ini merupakan satu strategi bisnis untuk membuat perusahaan punya performa yang lebih bagus," kata Handaka dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Menurut dia, sebagai negara dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa, potensi pertumbuhan pasar ritel di Indonesia cukup besar. Terlebih, dengan adanya kenaikan upah pekerja setiap tahunnya, tentu daya beli bukan menjadi persoalan.
Hal itu pula yang mendorong MAP, sebut Handaka, untuk membuka gerai Sogo yang baru di Supermall Karawaci pada 5 November 2017 mendatang.
"Jadi bukan dibilang kami tutup karena apa, buktinya kami buka juga," kata dia.
Handaka menambahkan, adanya perubahan gaya hidup masyarakat dalam berbelanja perlu ditangkap sebagai sebuah fenomena baru oleh para pebisnis ritel dalam mengembangkan usaha.
"Apalagi induk kami sebagai induk usaha yang sudah go public, terus mementingkan adanya growth atau pertumbuhan di dalam sales atau pertumbuhan di dalam profit," kata dia.
Untuk itu, diperlukan strategi baru agar bisnis ritel tetap berkembang. Terlebih, pada kuartal III-2017, lanjut dia, MAP baru saja membukukan kinerja positif atas laba bersih.
Emiten dengan kode MAPI itu membukukan laba bersih senilai Rp 248,49 miliar. Capaian tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 120,29 miliar.
https://properti.kompas.com/read/2017/11/01/203000221/map-ungkap-alasan-tutupnya-lotus-department-store