Mereka mengoperasikan hotel yang sudah buka dan dalam tahap pra-pembukaan sebanyak 16 properti di berbagai wilayah Tanah Air.
Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang properti yang mereka kelola di China, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
Di negeri-negeri jiran tersebut, Meliá mengoperasikan masing-masing 10 hotel di China, 7 hotel di Vietnam, 4 hotel di Thailand, 5 hotel di Malaysia, serta 1 hotel di Mongolia dan Myanmar.
Dengan demikian, raksasa Negeri Matador ini mengelola total 44 hotel. Sejumlah 30 hotel di antaranya merupakan penambahan selama 5 tahun terakhir.
Wakil Presiden Eksekutif dan CEO Meliá Hotels International Gabriel Escarrer Jaume mengatakan, telah menandatangani perjanjian untuk beberapa hotel baru di kawasan Asia Pasifik dengan mitra lokal utama.
"Kami telah berkembang demikian pesat di Asia Pasifik," tutur Gabriel seperti KompasProperti kutip dari situs Meliá Hotels International.
Komitmen perusahaan terhadap kawasan ini melampaui pertumbuhan pasar secara umum. Karena itu, Meliá mengharapkan dapat menambah hotel baru pada akhir tahun.
Untuk diketahui, Meliá telah beroperasi di Asia Pasifik selama 30 tahun, dan wilayah ini merupakan contoh sempurna dari model bisnis mereka yang berfokus pada penambahan hotel berdasarkan kesepakatan manajemen dan bukan melalui akuisisi.
Ini adalah fitur utama strategi pertumbuhan perusahaan. Bagi Bernardo Cabot, Wakil Presiden Senior, Asia Pasifik, Meliá memiliki proposisi nilai yang menarik bagi pemilik dan investor hotel.
"Ini terjadi berkat pengetahuan, portofolio merek terkemuka yang luas, dan potensi manusia dan budaya layanannya, yang meningkatkan daya tariknya di pasar seperti Asia," kata Bernardo.
https://properti.kompas.com/read/2017/11/01/190000821/jaringan-spanyol-makin-agresif-buka-16-hotel-di-indonesia