Pembangunan tersebut dilakukan setelah PT MRT mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya, berdasarkan Pergub DKI Jakarta Nomor 140 Tahun 2017.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, Stasiun Dukuh Atas dipilih sebagai proyek pertama pengembangan TOD lantaran akan terkoneksi dengan lima moda transportasi.
"Sehingga di sana itu sangat mendesak," kata William di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Selain MRT yang ditargetkan beroperasi pada 2019, saat ini di kawasan tersebut juga telah dilewati kereta rel listrik (KRL) dan bus transjakarta. Di samping itu, dalam waktu dekat kawasan tersebut juga bakal dilewati Light Rail Transit (LRT) dan kereta bandara.
"Jadi kebutuhan pengelolaan Dukuh Atas itu untuk mengelola pergerakan penumpang," tambah dia.
Selain Stasiun Dukuh Atas, ada tujuh stasiun lainnya yang juga bakal dikembangkan dengan hunian berbasis TOD. Ketujuh stasiun itu yakni Bundaran HI, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora, Blok M dan Lebak Bulus.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/31/220000221/tod-mrt-stasiun-dukuh-atas-bakal-jadi-prioritas