Seorang pegawai Waskita meninggal dunia setelah tertimpa girder yang jatuh saat pemasangan pada pekerjaan flyover di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Pasuruan.
Menurut Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia Davy Sukamta, Waskita telah ceroboh dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi tersebut.
Kecerobohan terjadi bukan pada saat perencanaan, melainkan saat pekerjaan dilaksanakan.
"Kalau lihat foto yang ada, itu patah di beberapa tempat itu kemungkinan karena jatuh. Kalau jatuh itu biasanya karena posisinya cukup tinggi, baloknnya juga langsing, dudukkannya enggak bagus, jadi dia bisa jatuh," kata Davy kepada KompasProperti, Senin (30/10/2017).
Menurut dia, bila kecerobohan terjadi pada saat perencanaan, maka sejak awal pemasangan girder akan terjatuh.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, ada empat girder yang dipasang pada pekerjaan flyover tersebut yang dimulai sejak Sabtu (28/10/2017). Tiga girder sepanjang 50,8 meter telah dipasang.
Saat pekerjaan dilanjutkan pada Minggu (29/10/2017), girder keempat tiba-tiba goyang menyentuh girder lain sehingga menyebabkan keruntuhan.
Padahal, girder keempat tersebut diyakini sudah dalam posisi bearing pad dan akan dilakukan pemasangan bracing.
"Jadi ceroboh menurut saya itu," kata Davy.
Selain ada korban meninggal dunia, peristiwa tersebut juga menyebabkan dua orang lainnya luka-luka, yakni Sugiyono (47 tahun) asal Probolinggo dan Nurdin (35 tahun).
Sugiyono yang merupakan karyawan Waskita Karya dan bekerja sebagai sopir, mengalami patah tulang pada kaki.
Sedangkan Nurdin yang bekerja di PT Pancang Sakti sebagai tukang as, mengalami luka pada punggung.
Adapun korban meninggal dunia diketahui bernama Heri Sunandar (27 tahun) asal Kalimantan Timur yang merupakan staf mekanik.
Untuk korban meninggal, Waskita memberikan santunan kepada keluarga korban serta jaminan kepada istri dan anak korban untuk melanjutkan pendidikannya.
Selain itu, Waskita juga memproses jaminan asuransi ke BPJS korban dan mengevakuasi jenazah ke Rumah Duka yaitu di Kutai Kertanagara Kalimantan Timur.
Sedangkan, untuk penanganan korban luka-luka, Waskita telah mengevakuasinya ke RSUD Bangil Pasuruan dan RSUD Moch. Saleh untuk penanganan segera.
Waskita juga memberikan santunan kepada korban dan keluarga serta memproses jaminan asuransi BPJS korban.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/30/131711621/kecelakaan-tol-paspro-makan-korban-waskita-dinilai-ceroboh