Berkemeja kotak-kotak biru dengan dasar putih, Luhut tampil sebagai pembicara kedua setelah Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya.
Dalam pidatonya selama 6 menit, Luhut mengucapkan terima kasih kepada Chairman Lippo Group James Riady karena telah menciptakan 70.000 lapangan kerja.
Dari total puluhan ribu lapangan kerja itu, lebih dari 90 persen di antaranya dialokasikan untuk pekerja lokal. Sedangkan 10 persen sisanya untuk pekerja asing.
"Jadi, kita bangsa ini jangan cepat buruk sangka. Kita melihat betapa Pak James mempertaruhkan reputasi Lippo untuk membangun kawasan yang sudah 20 tahun lalu dipersiapkan," tutur Luhut.
Dia juga menyampaikan kepada James, jika ada kritik dari masyarakat Lippo harus memperbaikinya demi kepentingan bersama.
Murah
Luhut tak luput mengungkapkan ketertarikannya terhadap desain apartemen Meikarta tipe studio seluas 23 meter persegi.
"Saya akan lapor Pak Presiden (Joko Widodo) dan Bu Rini (Menteri BUMN) bagaimana Lippo bisa bikin apartemen murah sementara pemerintah tidak bisa bikin," cetus Luhut.
"Jadi, terima kasih Pak James atas investasi 20 miliar dollar AS ini. Mari kita berpikir positif jangan kedepankan perbedaan," kata Luhut.
Sementara itu, Ketut Budi yang berbicara 1 menit 49 detik, menuturkan Lippo tidak sekadar membangun hunian, melainkan kehidupan baru yang membawa harapan bagi masyarakat.
"Kehidupan yang akan meningkatkan pereknomian di koridor ini," kata Ketut.
Jadebotabek, Bandung, dan sekitarnya merupakan kawasan tempat berputarnya 60 persen ekonomi Nasional. Dari komposisi itu, 70 persen di antaranya terkonsnetrasi di kawasan industri Cikarang, Bekasi.
"Karena itu kami membangun fasilitas modern kelas dunia, sebuah kota modern yang lengkap dan menjadi manfaat bagi ekonomi nasional," tegas Ketut.
Saat ini, Lippo telah membangun 100 hektar ruang terbuka hijau bertajuk Central Park yang diklaim menjadi ikon kawasan Cikarang.
Ada pun dua menara yang selesai konstruksinya berada di Orange County atau kawasan segitiga emas (CBD) Meikarta.
Dua apartemen tersebut bernama Irvine Suites dan Westwood Suites senilai Rp 1 triliun. Saat ini, seluruh unitnya sudah habis terjual dengan harga perdana Rp 700 jutaan.
"Pembelinya adalah pemakai dan investor, karena di daerah sana banyak ekspatriat, yang 65 persen adalah orang Jepang," ujar Chief Marketing Officer Lippo Homes Jopy Rusli, saat konferensi pers di Lippo Mall Kemang, Kamis (26/10/2017).
Para pembeli yang berlatar belakang investor ini, kata Jopy, mengharapkan keuntungan dari orang asing yang bekerja di kawasan industri Cikarang.
Menurut perhitungan dia, para ekspatriat ini memberikan pengembalian investasi atau return of investment (ROI) lebih dari 20 persen.
"Ini bukan hanya tempat yang diincar untuk tinggal karena berkembang sekali punya pabrik atau future plan di sana, tapi ini produk investasi juga," sebut Jopy.
Menurut dia, kawasan CBD Meikarta juga prospektif karena jumlah orang asing itu akan terus bertambah. Hal ini berpotensi menjadi pemasukan sewa properti-properti di daerah Cikarang.
Pada penjualan perdana 2014 lalu, Irvine Suites mampu mengumpulkan lebih dari Rp 800 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 1.000 modul unit dilepas Lippo kepada pembeli.
Sementara Westwood diluncurkan setahun kemudian dan juga langsung terjual habis.
"Apartemen ini dijual dengan konsep bisa digabung. Jadi kalau ada pembeli satu modul 1 bedroom atau 2 modul 2 bedroom, sangat fleksibel sekali," kata Jopy.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/29/124115021/berkemeja-kotak-biru-luhut-hadiri-seremoni-tutup-atap-meikarta