Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hotel Bintang Lima di Australia Ini Milik Orang Indonesia

Dari mereka yang segelintir itu, tersebut Iwan Sunito dan Paul Sathio. Keduanya merupakan pendiri Crown Group dengan komposisi kepemilikan masing-masing 50 persen.

Karena duo inilah, Crown Group sekarang dikenal sebagai pengembang terkemuka di Australia dengan pendapatan penjualan lebih dari Rp 5 triliun per tahun. 

Pendapatan penjualan tersebut dikontribusi oleh hunian vertikal (apartemen) yang tersebar di seantero Sydney, kota tersibuk di benua kanguru itu.

Kendati lebih beken sebagai spesialis residensial, Crown Group dapat dengan mudah membidik pasar hospitalitas melalui pengembangan hotel bintang lima.

Tak tanggung-tanggung, hotel bintang lima ini merupakan yang perdana di kawasan Parramatta, central business district (CBD) kedua di negara bagian New South Wales setelah Sydney. 

Mereka bahkan berani mengoperasikan sendiri hotel bertajuk Skye Hotel Suites ini, tanpa menggandeng rantai operator hotel internasional.

"Kami ingin membangun impresi positif dan citra sendiri di mata publik, bahwa Crown Group mampu berbicara di sektor perhotelan. Ini sejalan dengan visi bisnis kami yang selalu berinovasi dengan kualitas layanan (service), desain, dan konstruksi," tutur Iwan menjawab KompasProperti, Rabu (28/10/2017). 

Iwan memaparkan, Skye Hotel Suites dirancang dengan konsep resor, dengan penekanan pada kenyamanan, kelengkapan fasilitas, dan kemudahan untuk melakukan aktivitas harian lainnya seperti berbisnis, relaksasi, dan hiburan.

Director of Hotels and Suites Wayne Taranto menambahkan, berbeda dengan hotel bintang lima lain pada umumnya, Skye Hotel Suites dirancang dengan desain modern kontemporer dan sarat warna-warna dekoratif netral. 

Meski modern dan terkesan netral, tak lepas dari nuansa elegan sebuah hunian mewah dengan sentuhan teknologi mutakhir berupa internet of things (IoT).

"Segala sesuatu berjalan hanya dengan satu sentuhan (one touch button). Lampu dan pengatur suhu udara akan hidup jika ada penghuni (tamu), ini juga bisa disebut hotel hemat energi dan ramah lingkungan," kata Wayne. 

Fasilitas yang melengkapinya antara lain, Husk & Vine Kitchen and Bar, tiga ruang pertemuan, masing-masing seluas 224 meter persegi. Setiap ruangan dilengkapi dengan proyektor dan layar yang bisa dibuka dan ditutup secara otomatis.

Ketiga ruang pertemuan tersebut bisa digabungkan menjadi satu tempat untuk mengakomodasi konferensi yang lebih besar.

Selain itu, Skye Hotel Suites juga menawarkan amenities lainnya berupa ruang spa dan sauna, kolam renang lengkap dengan kolam arus air hangat (whirlpool), biskop mini, dan ruang gym.

Untuk membangun fasilitas akomodasi sebanyak 72 kamar ini, Crown menghabiskan dana sekitar 250 juta dollar Australia atau ekuivalen Rp 2,6 triliun.

Sejak beroperasi pada 1 Agustus 2017, Wayne mengatakan, Skye Hotel Suites mencatat tingkat hunian rata-rata 70 persen dengan tarif termurah 200 dollar Australia, dan pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR) 285 dollar Australia.

Cagar budaya

Skye Hotel Suites berada di Parramatta Village by Crown. Ini merupakan sebuah pengembangan multifungsi atau mixed use development yang menggabungkan hotel dengan apartemen. 

Uniknya, di area ini terdapat situs cagar budaya Phillip Ruddock Heritage Center yang dibangun tahun 1840-an.

"Kami tidak menghancurkan situs ini. Kami justru bangga ada situs cagar budaya di tempat ini," sebut wayne.

300 kamar

Ke depan, Crown menargetkan dapat mengoperasikan 300 kamar dalam tiga hotel yang seluruhnya berlabel Skye Hotel Suites.

Selain di Parramatta, Skye Hotel Suites akan berada di CBD Sydney yang akan dibuka pada awal tahun 2018, dan di Green Square yang ditargetkan beroperasi pada 2019.

"Seluruhnya 300 kamar. Kami yang mengoperasikan sendiri. Tidak tertutup kemungkinan setelah settle, kami justru yang akan mengelola properti milik pengembang lain," ucap Wayne.

https://properti.kompas.com/read/2017/10/28/235553621/hotel-bintang-lima-di-australia-ini-milik-orang-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke