Menurut Kepala Proyek Utama LRT Palembang Mas'udi Jauhari, perkembangan pekerjaan saat ini lebih cepat dari target yang ditetapkan per Oktober 2017 yaitu 67,94 persen.
"Pada Desember 2017 direncanakan akan mencapai progres 80,82 persen," kata Mas'udi kepada awak media di Palembang, Kamis (26/10/2017.
Meski melebihi target, namun, Mas'udi mengaku, ada kendala yang dihadapi PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor yang ditugaskan untuk menggarap proyek senilai Rp 10,9 triliun ini.
Dari 13 stasiun yang dibangun di atas jalur sepanjang 23,4 kilometer, ada tiga stasiun yang sempat terlambat proses pekerjaannya, yaitu Stasiun Telkom, Stasiun Polresta dan Stasiun Polda.
"Keterlambatan ini diakibatkan persoalan listrik dan lain-lain," ujarnya.
Secara keseluruhan, progres konstruksi ke-13 stasiun sudah di atas 80 persen. Hanya empat di antaranya yang masih di bawah 70 persen, yaitu Stasiun Bandara (68 persen), Stasiun Asrama Haji (69 persen), Stasiun Telkom (64 persen), dan Stasiun Polda (67 persen).
LRT Palembang yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung pada Juni 2018 atau sebelum perhelatan Asian Games 2018.
Mas'udi pun memastikan Waskita akan berupaya menyelesaikan seluruh progres stasiun yang ada.
"Untuk stasiun sampai Juni 2018 itu Bandara, Asrama Haji, Palembang Icon, Ampera, Jakabaring dan OPI. Enam ini harus selesai karena di stasiun ini ada gardu listriknya," ujarnya.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/26/203000021/ditargetkan-rampung-2018-progres-lrt-palembang-baru-68-05-persen