Namun sejak Senin (16/10/2017) sampai Selasa (17/10/2017), sudah 12 mobil yang melintas menjadi korban pelemparan batu hingga menyebabkan pecah kaca.
Teror pelemparan ini dilakukan orang tak dikenal dan tak bertanggung jawab sehingga menyebabkan para pengguna jalan tol dilanda ketakutan.
Direktur Teknik dan Operasional PT Jasa Marga Kualanamu Tol, Agus Choliq yang dikonfirmasi wartawan mengaku sudah 12 mobil pribadi yang menjadi sasaran pelemparan.
Aksi pelemparan tidak hanya terjadi pada malam hari, saat terang pun pelaku tetap menjalankan aksinya.
Menurut Agus, pelemparan paling banyak terjadi di Kilometer 66 tepatnya di dekat gerbang tol Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai.
"Di lokasi itu, semuanya perkebunan sawit. Kami menduga pelaku dari sekitar perkebunan itu. Kami sudah berkoordinasi dan membuat laporan ke Polsek Teluk Mengkudu dan Satreskrim Polres Serdangbedagai," kata Agus, Selasa (17/10/2017).
“Saya berharap pelaku pelemparan secepatnya ditangkap dan ditindak sesuai hukum yang berlaku karena telah melakukan teror kepada pengendara yang melintasi tol. Padahal baru saja diresmikan presiden,” sambungnya.
Agus menegaskan, dalam kasus ini pihaknya tidak akan lepas tanggung jawab. Saat ini PT Jasa Marga Kualanamu Tol masih melakukan investigasi dan menghitung seberapa besar kerusakan yang dialami pemilik mobil.
"Kami minta para korban segera membuat laporan ke pihak kepolisian biar secepatnya di proses. Kami juga ingatkan kepada masyarakat bahwa keberadaan jalan tol ini untuk kepentingan bersama," tambah Agus.
Untuk mengantisipasi kejadian terulang, PT Jasa Marga Kualanamu Tol sudah berkoordinasi dengan patroli Ditlantas Polda Sumut supaya meningkatkan patroli di lokasi titik rawan pelemparan.
Delapan armada patroli milik PT Jasa Marga Kualanamu Tol juga sudah bekerja 24 jam agar bisa memberikan kenyamanan bagi pengguna tol yang masih bebas tarif hingga Jum’at (19/10/2017) mendatang.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/18/072246721/tol-kualanamu-sei-rampah-rawan-pelemparan-batu-12-mobil-pecah-kaca