Menurut Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal, upaya Perseroan dalam melakukan sekuritisasi Jagorawi ini disambut baik oleh investor.
Jika akan melakukan sekuritisasi kembali, Donny menilai ruas yang paling potensial adalah Tol Lingkar Dalam Jakarta atau Lingkar Luar Jakarta.
"Kami enggak mau (sekuritisasi) semua (ruas), mungkin selanjutnya Tol Dalam Kota atau JORR. Dua ini yang besar," ujar Donny usai Seminar Nasional "Seminar Nasional "Sekuritisasi Aset BUMN: Mengurai Risiko dan Manfaatnya", di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Dikatakan besar, dalam hal ini adalah dari segi pendapatan Jasa Marga berdasarkan lalu lintas kendaraan di tol. Donny menggambarkan, kebutuhan Jasa Marga untuk konstruksi senilai Rp 15 triliun.
Sementara pendapatan Jasa Marga dari Tol Lingkar Dalam Kota setahun bisa mencapai Rp 9 triliun.
"Kalau saya pakai (sekuritisasi ruas) itu selama 10 tahun saja, maka potensinya bisa Rp 90 triliun. Dari situ (Tol Dalam Kota) saja sudah menutup kebutuhan," kata Donny.
Meski demikian, Donny menekankan, sekuritisasi aset masih opsi yang dipertimbangkan Jasa Marga.
Saat ini, Perseroan masih melihat alternatif pembiayaan lain yang bunganya pinjamannya lebih murah, misalnya obligasi.
Selain obligasi, Jasa Marga masih membuka kemungkinan meminjam dari perbankan.
"Mungkin bank dulu. Karena kami minta hari ini besok atau 1-2 hari bisa cair. Kalau dana jangka panjang tentu lama waktunya. Jadi bank menalangi dulu. Waktu 2-3 bulan baru dibayar dari sekuritisasi," pungkas Donny.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/16/170000221/jasa-marga-pertimbangkan-sekuritisasi-tol-dalam-kota