Selama ini, hunian murah sangat sulit dibangun di tengah kota mengingat harga lahan yang sudah tidak terjangkau.
Apartemen yang menempel di stasiun-stasiun atau dengan konsep transit oriented development (TOD) dinilai menjadi salah satu solusi ketersediaan hunian terjangkau.
Caranya, dengan sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemilik lahan dan pengembang atau kontraktor.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengharapkan, harga hunian TOD ini dibanderol Rp 7 juta per meter persegi.
"Saya nanti bicara dengan Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) apakah (harga) bisa tetap segitu (Rp 7 juta). Tahun ini, akan ada beberapa titik lagi dan saya targetkan untuk MBR tetap di Rp 7 juta," ujar Rini di Stasiun Pasar Senen, Selasa (10/10/2017).
Hunian TOD stasiun yang sudah lebih dulu dimulai pembangunannya antara lain di Tanjung Barat dan Pondok Cina.
Di Tanjung Barat, harga unit yang diperuntukkan bagi MBR adalah Rp 9 juta per meter persegi. Sedangkan di Pondok Cina harganya dibanderol Rp 7 juta per meter persegi.
Untuk MBR, Rini mengaku ingin memberikan harga yang istimewa dibandingkan dengan unit komersial.
"Saya tekankan untuk MBR kita beri harga spesial karena kebutuhan besar. Di sini (Pasar Senen) harganya Rp 7 juta per meter persegi sama dengan yang di Pondok Cina," kata Rini.
Kerja sama para BUMN
Pembangunan hunian TOD Pasar Senen ini dilakukan atas kerja sama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pemilik lahan.
Wika membangun sebanyak 480 unit rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 882 unit apartemen untuk masyarakat menengah ke bawah. Secara total, jumlah apartemen yang dibangun sebanyak 1.362 unit.
Selain itu, Wika juga membangun kawasan komersial yang berada di atas lahan seluas 8.560 meter persegi milik KAI.
Pengembangan kawasan dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar tersebut akan berlangsung selama 4 tahun dengan jangka waktu kerja sama usaha selama 50 tahun.
Pada hari yang sama, Basuki bersama Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga meresmikan pembangunan hunian TOD Stasiun Juanda dan Tanah Abang.
Di Stasiun Juanda, hunian yang dibangun 2 menara yang mencakup 627 unit di atas lahan 5.903 meter persegi. Dari total unit tersebut sebanyak 171 unit diperuntukkan bagi MBR.
Adapun di Tanah Abang, 2 menara apartemen akan dibangun di tanah seluas 4 hektare dengan total 1.100 unit. Sebanyak 35 persen di antaranya diperuntukkan bagi MBR.
Baik hunian TOD Juanda maupun Tanah Abang, dibangun PT PP (Persero) Tbk yang juga bekerja sama dengan KAI sebagai pemilik lahan.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/11/081852521/rini-minta-semua-hunian-tod-dibanderol-rp-7-juta-per-meter-persegi