Anggota Komisi I DPR RI dari PDI-P Effendi Simbolon mengapresiasi komitmen pemerintahan Jokowi untuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan selesainya pengerjaan kedua jalan tol tersebut.
"Beroperasinya dua ruas tol itu akan mendorong ekonomi Sumut melaju kencang. Soalnya, dua atau tiga tahun ini, ekonomi hanya tumbuh 5 persen sampai 6 persen per tahun. Saya yakin tahun depan bisa tumbuh di atas 6 persen," kata Effendi Simbolon kepada KompasProperti, Senin (9/10/2017).
Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) ini melanjutkan, infrastruktur jalan sangat vital untuk menunjang perekonomian daerah atau suatu negara.
Effendi pun mencontohkan China yang mampu membangun jalan tol rata-rata sepanjang 3.000 kilometer per tahun sehingga saat ini memiliki ruas tol lebih dari 40.000 kilometer.
Hasilnya, ekonomi negara ini tumbuh 7 persen hingga 8 persen per tahun. Bahkan sempat rata-rata 10 persen pada periode 2002-2007, sebelum perekonomian dunia melambat akibat krisis finansial global 2008.
Sementara Indonesia, baru punya 738 kilometer jalan tol. Karena itu, tak mengherankan, ekonomi nasional kita tidak sekuat Tiongkok.
"Kebutuhan jalan inilah yang berusaha dipenuhi Presiden Jokowi dengan program membangun banyak infrastruktur, termasuk jalan tol seperti di Sumut," kata Effendi.
Dua ruas tol baru itu, imbuh dia, membuat panjang jalan tol di Sumut menjadi 113 kilometer. Sebelumnya, selama hampir 30 tahun, Sumut punya jalan tol yang panjangnya cuma 33 kilometer di ruas Belawan-Medan-Tanjungmorawa (Belmera).
Menurut Effendi, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan jalan tol di Sumut untuk mempermudah akses ke Danau Toba supaya potensi pariwisata ini semakin berkembang.
Rencananya, ruas tol Medan-Tebing Tinggi akan diteruskan supaya terhubung ke Pematangsiantar hingga Prapat di tepi Danau Toba.
"Mudah-mudahan program infrastruktur baru juga segera terealisasi. Supaya ekonomi Sumut melaju kencang, sektor perdagangan, perkebunan, perikanan dan pariwisata pun terdongkrak," imbuh Effendi.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk mendukung program pemerintah dengan mempermudah proses pembebasan lahan bagi warga yang tanahnya dilintasi jalan tol.
Ada pun Jalan Tol Kualanamu-Tebing Tinggi menyambung dari Gerbang Tol (GT) Belmera. Meski akan diresmikan besok, tol ini sudah mendukung kebijakan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) 100 persen.
Dirut PT Jasa Marga (persero) Tbk Desi Arryani sebelumnya mengatakan, Tol Kualanamu-Tebingtinggi dirancang sepanjang 61 kilometer yang terdiri beberapa seksi.
Dengan beroperasinya ruas Kualanamu-Seirempah, waktu tempuh hanya 30 menit, sebelumnya 2 jam sampai 3 jam.
Adapun lalu lintas rata-rata harian yang diharapkan sebanyak 20.000 sampai 25.000 kendaraan dengan usulan tarif Rp 950 per kilometer.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/09/170000821/hampir-30-tahun-jalan-tol-yang-dimiliki-sumut-cuma-33-kilometer-