Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terowongan Banjir, MRT Singapura Lumpuh 20 Jam

Sebuah kerusakan pada sistem pemompaan menyebabkan genangan air di jalur bawah tanah antara stasiun Bishan dan Braddell, Sabtu (7/10/2017) sore. Hujan deras memang sempat mengguyur Singapura pada waktu tersebut.

Kondisi banjirnya terowongan membuat layanan MRT Singapura jurusan north-south line (NSL) stop beroperasi. Kereta tak dapat melintasi stasiun Ang Mo Kio hingga Newton di kedua arahnya selama lebih kurang 20 jam.

Dalam pernyataan resminya pada Minggu (8/10/2017), Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) mengatakan dalam keadaan normal, limpasan air hujan semestinya dapat tersedot oleh sistem pompa yang ada.

"Kemarin (Sabtu), sistem pemompaan air tidak berfungsi dan mengakibatkan air hujan meluap hingga masuk ke dalam terowongan serta terakumulasi di titik terendah terowongan, antara stasiun Bishan dan Braddell," demikian pernyataan LTA, seperti dilansir Straits Times.

Pihak LTA memastikan, investigasi terperinci mengenai penyebab gangguan itu sedang berlangsung.

“Selama gangguan layanan, jasa bus gratis diaktifkan, dengan lebih dari 40 bus dari SMRT dan SBS Transit disiagakan,” tulis LTA dalam pernyataan resminya.

Menjadi pertanyaan

Lumpuhnya pelayanan MRT akibat banjir menimbulkan polemik mengapa hal tersebut dapat terjadi dan apakah mungkin hal serupa dapat terjadi pada masa mendatang.

Dikutip dari laman Today Online, stasiun Bishan dan Braddell merupakan 2 dari 35 stasiun MRT bawah tanah Singapura yang telah menerapkan sistem perlindungan banjir sejak 2012.

Awal 2017 ini, LTA telah mengklaim bahwa "dengan selesainya pekerjaan ini (di 35 stasiun), semua proyek MRT saat ini dan yang akan datang, akan memenuhi persyaratan perlindungan banjir”.

Tindakan perlindungan banjir yang dilakukan termasuk pemasangan sistem penghalang, yang serupa dengan sistem pada MTR Hongkong. Penghalang itu berfungsi membuat genangan air di bawah 1,5 meter dapat segera keluar.

Panel kaca, lubang ventilasi, dan bukaan lainnya juga disegel untuk membuat mereka kedap air, saat tangga darurat diangkat.

Warga bernama Koh (55) mengatakan, perbaikan jangka panjang amat dibutuhkan.

"Menurut saya, selama bertahun-tahun, banjir telah terkendali dengan baik di Singapura. Jika hal seperti ini (banjirnya terowongan MRT) terjadi, saya pikir itu adalah hal yang sangat besar," cetusnya.

Seorang warganet bernama Luke How menulis pada halaman Facebook operator SMRT. 

“Di Singapura, ada musim hujan setiap tahun, namun belum pernah terjadi banjir di terowongan sebelumnya. Apa alasan banjir kali ini? Apakah kita akan mengalami gangguan setiap kali hujan mulai hari ini dan seterusnya?” tulisnya.

https://properti.kompas.com/read/2017/10/09/083100321/terowongan-banjir-mrt-singapura-lumpuh-20-jam

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke