Menurut President Director Avian Brands Wijono Tanoko, Avian saat ini tidak mengincar pasar luar negeri untuk ekspor catnya.
"Kalau di Indonesia ini lucu, di luar (negeri) itu cat kan cair jadi takarannya liter. Di Indonesia ini kilogram," ujar Wijono saat berbincang dengan media, Selasa (3/10/2017).
Dia mengaku tahu hal tersebut pertama kali pada 1980-an ketika dirinya keluar negeri, antara lain Timur Tengah, China, dan Vietnam untuk melihat kemungkinan ekspor.
Wijono menemukan, pasar tersebut meminta standar yang besar sementara takarannya berbeda dengan yang diproduksi di Indonesia.
"Untuk ekspor cat yang banyak warna, harus bikin kaleng sendiri. Kalau ikutin yang mereka mau, harus bikin kaleng baru, enggak bisa ambil dari stok," jelas Wijono.
Meski demikian, dia tidak memaksakan diri memenuhi permintaan ekspor. Pasalnya, kebutuhan cat di Indonesia juga masih besar.
Hal tersebut diamini Vice President Avian Brands Ruslan Tanoko. Menurut dia, budaya orang Indonesia membuat pasar cat tetap stabil meski industri properti tengah mengalami perlambatan pertumbuhan.
"Kami tidak terdampak properti yang dikatakan lesu. Karena pasar kami end user. Setiap lebaran pasti permintaan cat tinggi," jelas Ruslan.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/04/161752621/pakai-takaran-kilogram-cat-sulit-diekspor