Pasalnya, biaya pembangunan Tol di Sumatera Barat hingga Riau ini cukup tinggi mengingat diperlukan adanya dua terowongan.
"Tol Pekanbaru kan memang sedang dilakukan persiapan. Kalau ditotal, biaya konstrusinya Rp 35 triliun," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di kantornya, Jumat (29/9/2017).
Herry mengatakan, panjang terowongan ini mencapai 7 kilometer. Menurut dia, salah satu dukungan pembiayaan yang paling memungkinkan adalah dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Rencananya, Herry akan bertemu dengan JICA untuk membicarakan kembali hal tersebut.
Sebelumnya, JICA mengaku sudah berkomitmen akan membiayai tol Padang-Pekanbaru, terutama di bagian terowongan tersebut.
"Tentu enggak mungkin didanai sepenuhnya oleh JICA. Mereka paling (mendanai) setiap tahun Rp 10 triliun," kata Herry.
Adapun pembangunan terowongan ini, imbuh dia, nantinya akan menggunakan teknologi tinggi.
Belum dapat dipastikan apa teknologinya, karena pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap jenis tanahnya untuk menentukan bagaimana penanganannya.
"Kalau di sini misalnya kayak Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawua). Tapi, (di Padang-Pekanbaru tergantung jenis tananhnya, secara proses ini masih bergerak," jelas Herry.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/02/083049121/ada-terowongan-biaya-tol-padang-pekanbaru-capai-rp-35-triliun