Sementara kebutuhan air untuk 200.000 jiwa penduduk Kota Tarakan saat ini baru tercukupi sekitar 50 persen.
Dengan demikian, embung dan waduk harus diperbanyak untuk menampung air hujan sebagai sumber penyediaan air baku dan mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung beserta jaringan pipa air baku Indulung Kota Tarakan sepanjang 11 kilometer.
"Pengerjaan Embung Rawasari berkapasitas 100 liter per detik dikerjakan selama tiga tahap, sejak tahun 2016. Saat ini sudah masuk tahap kedua dan targetnya akan selesai akhir 2018," ujar Basuki melalui keterangan tertulis yang diterima KompasProperti Minggu, (1/10/2017).
Basuki mengatakan, kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter per detik. Sedangkan saat ini baru tercukupi sebanyak 400 liter per detik.
Masalahnya, di pulau kecil seperti Tarakan kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau.
Menurut dia, embung menjadi solusi terbaik untuk memasok kebutuhan air baku di Tarakan, karena curah hujan di Tarakan cukup tinggi sepanjang tahun.
"Setiap tahun ada hujan meski tidak tiap hari karena Tarakan berhadapan dengan laut lepas," jelas Basuki.
Pembangunan Embung Rawasari melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR yang dilakukan sejak tahun 2016 lalu, kini sudah memasuki tahap dua.
Total biaya pembangunannya mencapai Rp 54 miliar dan ditargetkan bisa selesai sesuai rencana pada 2018.
Embung Rawasari yang dibangun di Kelurahan Karang Harapan tersebut akan memiliki luas area genangan seluas 3,22 hektar dengan kapasitas tampung sebesar 112 ribu meter kubik.
Jaringan pipa
Selain Rawasari, tahun ini Kementerian PUPR juga sedang membangun Embung Indulung serta pembangunan jaringan pipa air baku, 2 unit pompa, genset, pos jaga dan bangunan pelengkap lainnya.
Pipa berdiameter 60 cm akan dipasang sepanjang 11 kilometer dari Sungai Indulung yang kemudian ditampung di Embung. Kemudian, air dalam pipa disalurkan dengan bantuan 2 unit pompa berkapasitas 150 liter per detik.
Pembangunan ini dilakukan untuk melayani air baku di 3 kelurahan yaitu Kelurahan Kampung Satu Kecamatan Tarakan Tengah, Kelurahan Pantai Amal dan Kelurahan Kampung Enam di Kecamatan Tarakan Timur.
Total biaya pembangunan embung, intake dan jaringan pipa Indulung mencapai Rp 168 miliar.
Embung dengan luas genangan sebesar 2,62 hektar ini memiliki tampungan efektif mencapai 123 ribu meter kubik. Pembangunan fisiknya kini mencapai sekitar 70 persen.
"Pembangunan kedua embung tersebut untuk mengoptimalkan potensi air yang ada di Kota Tarakan sehingga cakupan pelayanan meningkat hingga 70-75 persen, utamanya untuk memenuhi kebutuhan air baku domestik dan industri," kata Basuki.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/01/144427321/dua-embung-dan-pipa-11-kilometer-dibangun-di-tarakan