Segmentasi ini jumlahnya sangat besar bahkan mencapai 60 persen dibandingkan pekerja formal atau yang memiliki gaji tetap per bulannya.
Menurut Direktur Utama BTN Maryono, KPR Mikro bisa diakses para pekerja dengan penghasilan tidak tetap dengan membentuk komunitas atau asosiasi.
"Umumnya komunitas ini minimal 25 orang tapi bisa lebih banyak lagi," ujar Maryono kepada KompasProperti, di Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Setelah pekerja informal membentuk komunitas, kata Maryono, BTN akan menganalisis berapa rata-rata penghasilan anggota.
Untuk memudahkan proses tersebut, BTN bekerja sama dengan asosiasi seperti yang sudah dilakukan bersama Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso).
Asosiasi inilah yang akan memilih siapa-siapa saja anggotanya yang dinilai berhak mendapat KPR. Selain Apmiso, BTN juga telah bekerja sama dengan Asosiasi Driver Ojek Online Se-Indonesia.
Dalam waktu dekat, BTN akan melakukan pendekatan dengan komunitas guru dan nelayan.
"Kita fokus ada beberapa (komunitas), mungkin targetnya 10 komunitas dulu tahun ini. Nanti kita kembangkan lagi," jelas Maryono.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/01/140000221/untuk-mengakses-kpr-anggota-asosiasi-pekerja-informal-harus-25-orang