Salah satu pekerjaan yang masih tersisa yakni jalan inspeksi atau jalan lingkar bendungan sepanjang 8,7 kilometer yang menggunakan rabat beton.
Namun, menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan pembangunan jalan itu terkendala kelangkaan Semen Kupang sebagai bahan bakunya.
"Saat ini masih ada sekitar 500 meter jalan lingkar bendungan yang belum dikerjakan karena kendala kelangkaan Semen Kupang. Akibatnya jalanya belum tersambung," kata Agus kepada sejumlah wartawan di lokasi bendungan Raknamo, Sabtu (23/9/2017).
Kontraktor pelaksana PT Waskita Karya (persero) selama ini hanya menggunakan Semen Kupang, karena sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama antara mereka dengan PT Semen Kupang.
Dengan kelangkaan semen ini, pihaknya kemudian mencari alternatif lain untuk segera mempercepat proses pengerjaan jalan. Untuk menyelesaikan jalan itu, dibutuhkan semen sebanyak 40 sampai 50 ton.
"Sebagai kontraktor pelaksana, tentu mencari alternatif yang lain dengan mencari semen jenis lain, sehingga kecukupannya bisa dipenuhi," kata Agus.
Agus meminta Waskita mendatangkan semen jenis lain, karena PT Semen Kupang tidak bisa memasoknya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/24/064215621/semen-kupang-langka-tahap-akhir-bendungan-raknamo-terhambat