JAKARTA, KompasProperti - Sampah plastik menjadi isu global yang menyedot perhatian dunia.
Berdasarkan data Jambeck (2015) diperkirakan 3,32 juta metrik ton limbah plastik di Indonesia belum terkelola baik. Bahkan, sebanyak 0,48-1,29 juta metrik ton di antaranya tersebar ke laut.
Berbagai inisiatif dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini antara lain dengan mengurangi penggunaan plastik dalam keseharian masyarakat.
Selain itu, pemerintah tengah berupaya dalam mengelola sampah plastik menjadi bahan campuran aspal.
Baca: Uji Coba Aspal Plastik, Stabilitas Jalan Lebih Kuat 40 Persen
"Kalau sampah botol dicari orang, tetapi sampah kantong plastik kresek tidak ada nilai ekonomisnya. Sekarang kita coba agar sampah plastik itu punya nilai ekonomi yang tinggi," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Sabtu (16/9/2017).
Rencananya, limbah plastik ini akan dijadikan sebagai bahan campuran aspal dengan komposisi 6 persen.
Aspal tersebut nantinya akan digunakan untuk pemeliharaan jalan. Kebutuhan preservasi jalan nasional sendiri mencapai 47.000 kilometer.
Jika satu kilometer jalan butuh 3 ton plastik maka perlu limbah plastik sebanyak 140 ribu ton yang kemudian dicacah menjadi plastik ukuran 5 milimeter.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen.
Aspal ini juga lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.
Uji coba di Bekasi
Basuki menambahkan, sebenarnya penelitian pemanfaatan limbah plastik sudah mulai dilakukan sejak 2008 oleh Balitbang PUPR.
Kemudian atas inisiatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, penelitian ini terus dikembangkan dan diintensifkan sejak awal 2017.
"Kami sudah melakukan ujicoba penerapan hasil penelitian tersebut di jalan dengan volume lalu lintas rendah di Universitas Udayana Bali sepanjang kurang lebih 700 meter pada 18-19 Juli 2017," jelas Basuki.
Dengan hasil yang cukup baik, kata dia, aspal ini pun diucoba di Jalan Sultan Agung, Bekasi sepanjang 2,6 kilometer pada kedua arahnya.
Jalan ini terdiri dari 4 lajur dengan panjang 650 meter sehingga total panjang 2,6 km serta memiliki kepadatan lalu lintas yang tinggi.
Basuki juga menyebut setelah ujicoba di Kota Bekasi, teknologi aspal plastik akan diterapkan di beberapa tempat lainnya, seperti Cilincing, Surabaya, Medan dan pada rest area ruas tol Tangerang-Merak.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/17/200949521/aspal-plastik-bakal-digunakan-untuk-pemeliharaan-jalan