Keseluruhan proyek bendungan itu baru rampung 40 persen. Masyarakat lokal menyebut bendungan ini dengan nama "Jokowi" karena diresmikan oleh presiden ketujuh Indonesia itu beberapa waktu lalu.
Kepala Humas Pembangunan Bendungan Krueng Kereuto, Zulkifli, Minggu (17/9/2017) pengerjaan terowongan diperkirakan selesai Oktober mendatang.
“Paling telat Desember ini sudah selesai terowongannya. Selasai terowongan ini baru bisa dikerjakan bendungannya. Secara umum, keseluruhan proyek ini diperkirakan selesai 2019 mendatang,” tutur Zulkifli.
Namun, sambung dia, jika ada kendala diperkirakan bisa meleset dari perkiraan. Misalnya cuaca tak mendukung, ini salah satu faktor kendala terberat.
Saat disinggung soal pembebasan lahan, Zulkifli masih menunggu Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menyelesaikannya hingga rampung.
“Sembari menunggu lahan beres, kita kerjakan pada bagian lain dulu. Misalnya terowongan ini,” sebut Zulkifli.
Pembangunan bendungan Kereuto diperkirakan menghabiskan dana senilai Rp 1,64 triliun. Daya tampungnya sekitar 215,94 juta meter kubik.
Jika bendungan ini rampung, bisa mengairi areal persawahan seluas 9.420 hektar, mengurangi debit banjir hingga 896 meter kubik air per detik, dan menghasilkan listrik mencapai 6,34 mega watt.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/17/123354421/pengerjaan-bendungan-jokowi-baru-tahap-terowongan