JAKARTA, KompasProperti - Sistem pembayaran elektronik berbasis on board unit (OBU), kini tengah diuji coba oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui alat yang disebut JM Access. Sistem pembayaran tersebut diklaim memiliki banyak kelebihan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menuturkan, ada dua jenis teknologi OBU yang tengah diuji coba yaitu teknologi Dedicated Short Range Communication (DSRC) dan Radio Frequency Identification (RFID).
"Nanti pilihannya apakah menggunakan DSIC atau RFID itu tergantung hasil uji coba kajian nantinya," kata Herry saat uji coba di Gerbang Tol Kapuk, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Sistem pembayaran OBU, menurut Herry, memiliki beragam keuntungan. Dari sisi waktu, yang dibutuhkan pengguna jalan tol yang telah memasang alat untuk melintasi gerbang tol (GT) hanya berkisar 1-2 detik.
"Kalau uang elektronik sekitar 4 detik," kata dia.
Selain itu, OBU juga lebih praktis. Pengendara tidak perlu membuka kaca untuk melakukan transaksi pembayaran.
Sinyal yang dikirimkan alat DRSC atau pun RFID akan dibaca oleh reader yang terdapat di GT. Begitu terbaca, gerbang akan terbuka otomatis.
"Karena tadi masih ada barrier, mesti berhenti. Pada waktunya setelah (dilepas) bisa jalan seperti biasa," ujarnya.
"Tentu ini lebih mudah daripada pakai e-card, yang harus keluar. Pakai tongtol (tongkat tol) lagi. Ini nggak perlu tongtol dari jauh udah terbuka," tuntas Herry.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/15/220000521/ini-kelebihan-obu-saat-transaksi-di-gerbang-tol