Wajar kemudian bila pemeo "ada gula ada semut" juga menerpa Cikarang. Tantangan yang mengemuka, bila ditinjau dari sisi infrastruktur jalan, adalah perlunya penambahan ruas jalan sekaligus moda transportasi dari dan menuju Cikarang.
Ihwal jalan raya, sejak rampung pada 1987, Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai sekarang menjadi tulang punggung pergerakan lalu lintas orang dan barang. Dari titik Km 0 (nol) di Cawang, Jakarta Timur, menuju Cikarang, jaraknya 28 kilometer.
Kendati demikian, adalah sikap yang bijaksana bila pertimbangan rampungnya seluruh proyek pembangunan bisa melancarkan arus transportasi dari dan menuju Cikarang. Dua proyek yang diyakini mampu mempersingkat waktu tempuh dimaksud adalah Jakarta Light Rail Transport (LRT) dan Mass Rapid Transit Jakarta atau Angkutan Cepat Terpadu Jakarta.
Jakarta LRT akan berbentuk kereta layang. Sementara itu, MRT Jakarta berbentuk kereta layang dan kereta bawah tanah.
Sementara itu, Jakarta MRT bakal dibangun dengan dua rute. Pertama adalah rute utara-selatan yang menghubungkan Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia berlanjut ke Kampung Bandan. Rute kedua yang masih dalam perencanaan adalah barat dan timur. Jakarta MRT adalah jalur "ular besi" berikutnya.
Kelak pertemuan dua proyek, yakni Jakarta LRT dan MRT Jakarta, akan terwujud. Selain itu, sistem transportasinya pun terintegrasi.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/10/131345421/sepasang-ular-besi-persingkat-waktu-ke-cikarang