BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Meikarta
Salin Artikel

Sepasang "Ular Besi" Persingkat Waktu ke Cikarang

Wajar kemudian bila pemeo "ada gula ada semut" juga menerpa Cikarang. Tantangan yang mengemuka, bila ditinjau dari sisi infrastruktur jalan, adalah perlunya penambahan ruas jalan sekaligus moda transportasi dari dan menuju Cikarang.

Ihwal jalan raya, sejak rampung pada 1987, Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai sekarang menjadi tulang punggung pergerakan lalu lintas orang dan barang. Dari titik Km 0 (nol) di Cawang, Jakarta Timur, menuju Cikarang, jaraknya 28 kilometer.

 
Sekarang, pada jam sibuk, waktu tempuhnya bahkan melampaui lebih dari satu jam. Kemacetan menjadi pemandangan lazim sepanjang hari di jalan tol sepanjang 72 kilometer itu.
 
Pemerintah memang tak tinggal diam. Pembangunan infrastruktur jalan di Tol Jakarta Cikampek pun dilaksanakan sejak 2015. Tercatat saat ini ada tiga proyek yang sedang berlangsung di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yakni pembangunan kontruksi Light Rail Transit (LRT) Bekasi-Cawang, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated. Kemacetan panjang pun jadi keluhan.

Kendati demikian, adalah sikap yang bijaksana bila pertimbangan rampungnya seluruh proyek pembangunan bisa melancarkan arus transportasi dari dan menuju Cikarang. Dua proyek yang diyakini mampu mempersingkat waktu tempuh dimaksud adalah Jakarta Light Rail Transport (LRT) dan Mass Rapid Transit Jakarta atau Angkutan Cepat Terpadu Jakarta.

Jakarta LRT akan berbentuk kereta layang. Sementara itu, MRT Jakarta berbentuk kereta layang dan kereta bawah tanah.

Sementara itu, Jakarta MRT bakal dibangun dengan dua rute. Pertama adalah rute utara-selatan yang menghubungkan Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia berlanjut ke Kampung Bandan. Rute kedua yang masih dalam perencanaan adalah barat dan timur. Jakarta MRT adalah jalur "ular besi" berikutnya.

Kelak pertemuan dua proyek, yakni Jakarta LRT dan MRT Jakarta, akan terwujud. Selain itu, sistem transportasinya pun terintegrasi.

 
Maka, diharapkan, waktu tempuh dari dan menuju Cikarang bisa terpangkas kurang dari 60 menit. Pada akhirnya, bisa dibayangkan bila sepasang "ular besi" akan mempermudah sekaligus menyingkat waktu menuju Cikarang.
 

https://properti.kompas.com/read/2017/09/10/131345421/sepasang-ular-besi-persingkat-waktu-ke-cikarang

Terkini Lainnya

Dapat Program 20.000 Rumah Subsidi, Pekerja Migran Bisa Punya Hunian Impian

Dapat Program 20.000 Rumah Subsidi, Pekerja Migran Bisa Punya Hunian Impian

Berita
Giant Sea Wall Bukan Cuma Bangun Tanggul, tapi Wilayah

Giant Sea Wall Bukan Cuma Bangun Tanggul, tapi Wilayah

Berita
Tarik Investor Giant Sea Wall, AHY Gelar Konferensi Internasional

Tarik Investor Giant Sea Wall, AHY Gelar Konferensi Internasional

Berita
Profil Stadion San Mamés, Venue Final Liga Europa 2025

Profil Stadion San Mamés, Venue Final Liga Europa 2025

Berita
Aturan Kelas Jalan Jadi Dasar Hukuman ODOL

Aturan Kelas Jalan Jadi Dasar Hukuman ODOL

Berita
Inpres Sapu Jagat Infrastruktur Daerah Butuh Dana Rp 15 Triliun

Inpres Sapu Jagat Infrastruktur Daerah Butuh Dana Rp 15 Triliun

Berita
Siapa Keluarga yang Menguasai 1,8 Juta Hektar Tanah di Indonesia?

Siapa Keluarga yang Menguasai 1,8 Juta Hektar Tanah di Indonesia?

Berita
Apakah Harga Tanah Bisa Turun?

Apakah Harga Tanah Bisa Turun?

Berita
Pengusaha Keramik Kecewa, Alokasi Gas Industri Jabar dan Jatim Merosot

Pengusaha Keramik Kecewa, Alokasi Gas Industri Jabar dan Jatim Merosot

Berita
Kenapa Harga Tanah Naik? Ini Faktor yang Memengaruhi

Kenapa Harga Tanah Naik? Ini Faktor yang Memengaruhi

Berita
Kabupaten Sleman, Pilihan Rumah Masa Depan Harga Murah

Kabupaten Sleman, Pilihan Rumah Masa Depan Harga Murah

Perumahan
Rencana Pemerintah Tangani Truk ODOL: Bikin Perpres Baru, Beri Insentif

Rencana Pemerintah Tangani Truk ODOL: Bikin Perpres Baru, Beri Insentif

Berita
[POPULER PROPERTI] Rivan Achmad Purwantono, Bos Baru Raja Jalan Tol Tanah Air

[POPULER PROPERTI] Rivan Achmad Purwantono, Bos Baru Raja Jalan Tol Tanah Air

Berita
3 Skenario Ditawarkan dalam Rencana Induk Ekonomi Hijau untuk NTT

3 Skenario Ditawarkan dalam Rencana Induk Ekonomi Hijau untuk NTT

Konstruksi
Pekanbaru, Surga Rumah Subsidi, Mulai Rp 123 Juta

Pekanbaru, Surga Rumah Subsidi, Mulai Rp 123 Juta

Perumahan

Terpopuler

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke