Hingga saat ini, Kota Cikarang yang menjadi bagian dari Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, mempunyai lima kecamatan, yakni Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Timur, dan Cikarang Selatan. Cikarang disebut-sebut sebagai pusat kegiatan ekonomi Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, para pelaku usaha, termasuk di bidang properti, punya istilah tersendiri untuk wilayah yang tengah berkembang, bahkan dari semula dinilai tak layak investasi. Istilah itu adalah sunrise atau matahari terbit dan sebaliknya sunset atau matahari terbenam.
Basis ekonomi Cikarang semakin menguat karena memiliki 4.000 perusahaan multinasional dari 35 negara. Dari jumlah itu, total pekerja asing yang bekerja di situ ada sekitar 20.000 orang. Tidak heran, Cikarang bisa berkontribusi rerata hingga 30 persen ekspor nasional.
Selanjutnya, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2017 terhadap April 2017 terjadi pada mesin-mesin pesawat mekanik sebesar 178,2 juta dollar AS (43,81 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 115,9 juta dollar AS (6,47 persen).
Ekspor nonmigas Mei 2017 terbesar adalah ke Amerika Serikat, yaitu 1,53 miliar dollar AS, disusul ke China 1,51 miliar dollar AS dan India 1,28 miliar dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,14 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar 1,39 miliar dollar AS.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2017 hingga Mei 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 11,68 miliar dollar AS (17,11 persen), diikuti Jawa Timur 7,52 miliar dollar AS (11,02 persen), dan Kalimantan Timur 7,13 miliar dollar AS (10,45 persen).
Menilik angka-angka di atas, potensi peningkatan ekonomi di Cikarang bisa diibaratkan membuat matahari kian benderang sinarnya. Salah satu yang bakal menjadi bagian dari peningkatan itu adalah pengembangan kota baru Meikarta.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/08/111100121/semua-berebut-mengejar-matahari-terbit-di-cikarang-