Dengan integrasi ini, pengemudi tidak perlu bertransaksi di Gerbang Tol (GT) Cibubur Utama dan Cimanggis Utama.
"Ini berangkat dari upaya kita meningkat pelayanan. Hari ini ada GT Cibubur dan Cimanggis Utama yang sehari-ari merupakan barrier, kita hilangkan. Yang tadinya sistem tertutup, jadi sistem terbuka," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di GT Cibubur Utama, Jumat (8/9/2017) dini hari.
Ia berharap, integrasi ini dapat mengurangi antrean kendaraan yang panjang akibat mengambil kartu di GT.
Dengan integrasi, aktivitas transaksi hanya dilakukan satu kali, yakni di pintu keluar sesuai tujuan masing-masing pengendara.
"Kami optimistis ini meningkatkan kelancaran karena setiap hari pasti ada antrean. Kalau dihilangkan, kepadatan akan pecah, yang tadinya di Cibubur, nanti akan tersebar di pintu keluar," jelas Herry.
Penyesuaian tarif
Integrasi jalan tol ini berdampak pada penyesuaian tarif tol yakni tarif flat kepada seluruh pengendara.
Semua kendaraan jenis golongan I akan diberlakukan tarif tunggal yaitu Rp 6.500. Untuk pengendara jarak jauh, tarif ini mengalami penurunan.
Sementara sebaliknya, bagi pengendara jarak dekat, penyesuaian tarif berdampak pada kenaikan.
"Sebelumnya tarif tertinggi Rp 8.500 sedangkan terendah kalau tidak salah Rp 1.500," sebut Herry.
Berdasarkan pengamatan KompasProperti, saat baru diberlakukan integrasi, beberapa pengendara sempat kebingungan.
Kebanyakan pengemudi bahkan sudah menurunkan kaca jendela kendaraan dan bersiap untuk mengambil kartu atau menempelkan kartu elektronik mereka.
Melihat hal tersebut, para petugas PT Jasa Marga (Persero) Tbk langsung mengarahkan pengendara untuk terus melakukan perjalanan.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/08/013002421/transaksi-gt-cibubur-dan-cimanggis-utama-resmi-dihilangkan