Puluhan pengusaha muda itu mendatangi pulau seluas 43 hektar pada Kamis (7/9/2017). Mereka didampingi Vice Consul Consulate-General of the People's Republic of China in Denpasar, Qin Weifen dan CEO Pitoby Group yang juga pemilik Pulau Kera Bobby Pitoby, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTT, Samuel Rebo dan sejumlah pengusaha lainnya asal NTT.
Vice Consul Consulate-General of the People's Republic of China in Denpasar, Qin Weifen mengatakan, kedatangan para pengusaha ini untuk menjajaki kerja sama pariwisata yang ditawarkan oleh Pitoby Group.
"Saya bersama puluhan pengusaha ini melihat Pulau Kera. Nanti setelah ini baru mereka (pengusaha) akan bersepakat kira-kira kerja samanya seperti apa. Untuk saat ini belum bisa dibicarakan soal kerja samanya," kata Qin Weifen.
CEO Pitoby Group, Bobby Pitoby menuturkan, dari total 43 hektar luas lahan Pulau Kera, akan dibangun resor seluas 25 hektar. Karena itu, dibutuhkan investasi lumayan besar.
"Kami ajak mereka untuk melihat potensi Pulau Kera yang ingin dikembangkan. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 198 miliar sampai Rp 216 miliar," sebut Bobby.
Dia mengungkapkan, Pitoby Group telah merencanakan pembangunan resor ini dengan total dana awal senilai Rp 60 miliar.
Kuota yang disiapkan untuk para investor asal China itu berkisar antara Rp 140 miliar sampai Rp 150 miliar.
Pembangunan resor ini diajdwalkan pada 2017 dan rampung dua tahun kemudian.
"Semua investor China ini tertarik untuk berinvestasi dan selanjutnya kami akan melakukan memorandum of understanding (MoU). Saya tidak akan tunggu untuk membangun, karena tanpa mereka pun tetap akan membangun," kata Bobby.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/07/160000621/28-investor-china-jajaki-pembangunan-resor-di-pulau-kera