Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agen Properti Makin Dituntut untuk Berkolaborasi

"Berdasarkan wilayah, penjualan terbanyak masih disumbangkan oleh wilayah Jabodetabek," ujar Associates Executive Director Century 21 Indonesia Daniel Handojo, Senin (4/9/2017).

Daniel mengatakan, capaian tersebut tak lepas dari strategi Century 21 Indonesia yang dalam 3 tahun terakhir berorientasi memperkuat komunitas agen properti atau property brokerage community. Strategi itu membuahkan hasil dengan meningkatnya pertumbuhan transaksi, yang tahun ini diprediksi naik hingga 20 persen dibandingkan pada 2016.

"Sekarang kantor-kantor baru juga tumbuh signifikan. Ada 100 kantor anggota tersebar di 27 kota besar dan didukung sekitar 8.000 tenaga marketing," ujar Daniel.

Country Director Century 21 Indonesia Hendry Tamzel memperkuat pendapat Daniel. Menurut dia, industri property brokerage makin beranjak dewasa. Tidak seperti zaman dahulu, broker properti dapat berjalan meski dengan bersolo karir.

"Broker tradisional bekerja tidak mementingkan kolaborasi atau networking dan manajemen yang profesional sehingga tidak sedikit yang gulung tikar sebelum berkembang," kata Hendry.

Beruntungnya, dibandingkan dengan industri lain, khususnya jasa, sektor agen properti lebih imun terhadap segala kondisi perekonomian. Bahkan, lanjut dia, ketika hampir semua bisnis dan industri "tiarap" di masa sulit krisis ekonomi 1998, bisnis jasa ini malah mengalami era "keemasan".

"Sekarang ini cara-cara tradisional sudah tidak lagi ampuh menghadapi kompetisi yang semakin ketat. Setiap orang yang masuk ke industri ini sudah mengerti, bahwa semua aspek dalam bisnis ini dijalankan dengan sistem manajemen yang akan membuat industri ini property brokerage menjadi berkesinambungan," ujarnya.

Hal itu dibuktikan dengan hadirnya sekitar 1.000 agen properti se-Jabodetabek dan beberapa kota besar di Indonesia pada Indonesia Property Agent Fest (IPAF) 2017 di Ciputra Artpreneur Gallery, Jakarta, Rabu (30/8/2017) lalu. Di sini para agen membangun jaringan profesionalisme untuk saling memberikan motivasi dalam menghadapi tantangan yang ada di dunia properti. 

"Seorang pemasar properti yang tidak memilik atau tergabung dalam sebuah brand property brokerage akan sulit berkolaborasi terutama untuk memberikan layanannya dengan cepat, padahal pasar sudah menuntut itu sebagai suatu keharusan," ucap Hendry.

https://properti.kompas.com/read/2017/09/04/133700821/agen-properti-makin-dituntut-untuk-berkolaborasi

Terkini Lainnya

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Berita
Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Umum
Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke