Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Pembeli Tak Mau Tinggal di Rumah Subsidi

JAKARTA, KompasProperti - Sebelum membeli rumah untuk pertama kali, ada baiknya bila calon konsumen memahami kondisi serta kualitas rumah yang hendak dibeli.

Terutama, bagi Anda yang hendak membeli rumah subsidi yang harganya terjangkau.

Hasil monitoring yang dilakukan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR menemukan, hampir 40 persen rumah subsidi yang disediakan pengembang tidak layak huni.

Berdasarkan informasi yang digali Kementerian PUPR dari para pembeli rumah subsidi, terungkap sejumlah faktor penyebab konsumen tak menghuni rumah yang dibelinya setelah proses akad kredit.

"Seperti jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, listrik seringkali enggak dapat perhatian," kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti di Jakarta, Senin (21/8/2017).

Hingga kini, realisasi penyaluran rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 504.079 unit. Artinya, hampir 200.000 unit rumah subsidi yang telah akad kredit yang tidak dihuni oleh pembelinya.

Untuk menghindari terjadinya hal serupa di masa depan, ia menambahkan, sosialisasi atas kualitas rumah subsidi akan terus ditingkatkan.

Menurut dia, Kementerian PUPR telah mentapkan standar kualitas yang harus dipenuhi pengembang dalam membangun rumah subsidi, mulai dari struktur konstruksi, lantai, hingga dinding.

"Kenapa kualitas bahan bangunan begitu rendah? Mungkin terkait kualitas pekerjanya atau material konstruksinya," kata dia.

Hal lain yang tak kalah penting yaitu desain rumah subsidi yang perlu memperhatikan nilai-nilai arsitektur lokal.

Pasalnya, saat ini hampir semua rumah subsidi yang telah dibangun memiliki desain yang sama antara kota/kabupaten satu dengan yang lain.

"Penghuni juga mempunyai kebutuhan untuk jalur pejalan kaki dan ruang terbuka hijau untuk anak-anak bermain. Rumah punya fungsi penting untuk membina keluarga. Dan semua berawal dari rumah," pungkas Lana.

https://properti.kompas.com/read/2017/08/22/080750121/alasan-pembeli-tak-mau-tinggal-di-rumah-subsidi

Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke