Perumnas Bidik Penjualan Rp 3,1 Triliun Tahun Ini

Proyek properti Perumnas di Bandung yang akan diluncurkan, yaitu apartemen Sentraland Antapani.

Sedangkan proyek Perumnas di Kabupaten Bogor adalah Sentraland Dramaga yang merupakan rumah tapak.

"Kami menargetkan total penjualan tahun ini Rp 3,1 triliun. Sampai saat ini, penjualan mencapai Rp 1,62 triliun," ujar Direktur Pemasaran Perumnas M. Nawir di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Dari total 1.274 unit yang akan dibangun di Bandung, kata Nawir, Perumnas menargetkan penjualan sebanyak 800 unit.

Hingga kini, 200 konsumen telah menyatakan minat dengan mengambil Nomor Urut Pembelian (NUP) pada proyek apartemen seharga Rp 360 juta-Rp 700 juta per unit tersebut.

Apartemen ini berkonsep transit oriented development (TOD) karena terhubung langsung ke stasiun kereta ringan atau light rail transit (LRT) Metro Kapsul Bandung.

Selain itu, keunggulan lain dari proyek dengan investasi Rp 700 miliar ini adalah terhubung ke pasar modern yang dibangun Pemerintah Kota Bandung.

Tipe unit yang dijual meliputi studio seluas 22,8 meter persegi, 1 kamar tidur 35,1 meter persegi dan 2 kamar tidur seluas 48,4 meter persegi.

Adapun untuk proyek di Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Nawir mengatakan Perumnas menargetkan penjualan sebanyak 1.000 unit tahun ini.

"Memang ini kebanyakan yang dijual adalah rumah subsidi atau FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)," sebut Nawir.

Dari total 3.000 unit rumah yang dibangun di lahan seluas 38 hektar, sebanyak 68 persen adalah rumah subsidi sementara sisanya merupakan komersial.

Untuk rumah subsidi, tipenya mulai dari 21/60, 28/60, hingga 36/84 dengan harga masing-masing Rp 120 juta, Rp 127 juta, dan Rp 141 juta.

Sedangkan untuk rumah komersial, tipe yang tersedia antara lain 36/72 seharga Rp 200 juta.

Pada proyek ini, sebanyak 300 konsumen yang mayoritas berasal dari Bogor menyatakan berminat melalui pengambilan NUP.