Mundjirin menyadari dengan luas lebih dari 2.700 hektar, penataan danau terluas di Pulau Jawa ini membutuhkan dana yang besar.
Seperti diketahui, saat ini Kementerian PUPR tengah mengupayakan percepatan pembersihan eceng gondok sebagai bagian dari revitaliasi dan normalisasi Rawapening.
Bahkan BBWS Pemali-Juwana saat ini tengah merakit tiga kapal dregder di Dermaga Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen.
"Setelah persoalan eceng gondok selesai nanti mau diapain? lha Ditjen Cipta Karya akan mencoba membantu, kalau sudah jadi masterplan-nya, mana yang dikerjakan, oleh siapa dan kapan. Kemudian dari mana biayanya," kata Mundjirin usai menerima Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Rina Farida di Ungaran, Jumat (4/8/2017) siang.
Menurut dia, pihaknya harus realistis bahwa penataan Rawapening membutuhan biaya yang besar.
Pasalnya, danau yang wilayahnya meliputi empat kecamatan di Kabupaten Semarang ini menghadapi persoalan serius, di luar masalah sedimentasi dan populasi eceng gondok.
Untuk itu masterplan tata ruang Rawapening hingga implementasinya sebaiknya ditangani oleh Pemerintah Pusat.
Jika penataan Rawapening ditangani oleh Pemerintah Pusat, Pemkab Semarang dapat menghemat anggaran untuk dimanfaatkan di sektor lainnya.
Mundjirin juga berharap, kedatangan Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Rina Farida ke Kabupaten Semarang dapat menyinergikan kewenangan antara daerah, provinsi dan pemerintah pusat dalam menangani Rawapening.
"Beberapa kasus di daerah itu, setelah dilaksanankan ada tumpang tindih, antara kabupaten, propinsi dan pusat. Beliau kesini supaya sinkron, apa yang musti diprioritaskan," jelasnya.
Sebelumnya dikabarkan, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Rina Farida menemui Bupati Semarang Mundjirin di Ungaran, Jumat (4/8/2017) siang.
Rina mengaku kehadirannya ke Ungaran untuk mengumpulkan data dan informasi tentang danau Rawapening.
Hal ini berkaitan dengan rencana pembuatan masterplan tata ruang kawasan Rawapening, salah satunya yang menjadi prioritas adalah Bukit Cinta Brawijaya yang ada di Kecamatan Banyubiru.
"Kami ke sini sifatnya baru mencari bahan, mungkin akan ditindaklanjuti untuk tahun 2017 kami matangkan dalam hal perencanaannya. Selanjutnya 2018 kami akan implementasikan sesuai dengan apa yang disepakati itu, tidak lebih dari itu," kata Rina.
https://properti.kompas.com/read/2017/08/05/004051321/lampu-hijau-buat-pemerintah-pusat-ambil-alih-penataan-rawapening