Jika ruas tol sepanjang 17.6 kilometer tersebut dibuka, maka total wilayah Kabupaten Semarang yang terbelah jalan bebas hambatan ini mencapai 40 kilometer.
Menanggapi hal itu Bupati Semarang, Mundjirin mengaku tidak khawatir wilayah yang dipimpinnya bakal sepi.
"Tidak akan sepi. Otomatis kalau yang memang menuju ke Solo atau ke arah Jawa Timur pasti ingin cepat-cepat dan melalui jalan tol. Tetapi saya kira masih akan banyak yang ke Kabupaten Semarang," Mundjirin, Rabu (2/8/2017).
Menurut dia, Kabupaten Semarang yang terus menggenjot pembangunan di sektor pariwisata, perindustrian dan pertanian masih akan dilirik untuk dikunjungi.
Adanya jalan tol ini pihaknya justru menjadi ajang promosi bagi sektor pariwisata Kabupaten Semarang.
"Kami juga berharap nantinya Pemkab Semarang dapat memasang spanduk promosi wisata di jalan tol. Nggak apa-apa kalau harus membayar, tapi mudah-mudahan dapat diskon," harapnya.
Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies atau Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Tengah, Joko Suratno mengatakan, jalan tol justru makin memudahkan para wisatawan dan pelaku wisata.
"Adanya jalan tol mulai dari Brebes hingga Sragen, tentu akan memudahkan para pengusaha perjalanan wisata dan wisatawan untuk mengakses tempat-tempat wisata di Jateng," kata Joko.
Namun di sisi lain, pemerintah daerah maupun para pelaku wisata juga diminta untuk kreatif dalam menciptakan destinasi baru dan mempromosikannya.
Menurut Joko, kreativitas dalam mengelola tempat wisata baik yang baru maupun yang sudah ada sebelumya dapat menarik perhatian para pengendara yang melintas di jalan tol untuk singgah.
"Di Kabupaten Semarang sekarang ada Kampung Warna Bejalen hingga Desa Wisata Sepakung. Bisa juga kuliner, pengendara yang melintasi jalan tol bisa menikmati wisata kuliner daerah yang dilaluinya," tuntasnya.
https://properti.kompas.com/read/2017/08/02/113840821/terbelah-jalan-tol-bupati-semarang-tak-risau-wilayahnya-sepi