Seperti diberitakan sebelumnya, baru seminggu sejak pembukaan jalur kereta bawah tanah terbaru, sejumlah fasilitas mengalami kerusakan. Pengelola harus merogoh kocek ribuan ringgit untuk memperbaiki fasilitas MRT tersebut.
Kerusakan fasilitas yang lazim dijumpai adalah goresan pada bangku tunggu penumpang dalam stasiun. Hal itu terjadi di empat stasiun bawah tanah MRT Malaysia, yaitu Muzium Negara, Pasar Seni, Merdeka, dan Bukit Bintang.
Selain itu, sejumlah lampu di langit-langit stasiun juga dilaporkan pecah. Toilet pun tak luput dari aksi vandalisme, beberapa keran air patah dan tidak dapat berfungsi.
(Baca: Baru Seminggu Operasi, Fasilitas MRT Malaysia Mulai Rusak)
Terkait maraknya aksi perusakan fasilitas MRT, Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan, warga Negeri Jiran seyogianya memiliki kesadaran kolektif atas infrastruktur yang telah dibangun.
"Kita harus menghormati fasilitas publik sehingga semua orang dapat menikmatinya," tegas Liow seperti dilansir laman The Star, Rabu (26/7/2017).
Dia berharap, aksi vandalisme di MRT tak lagi terjadi pada masa mendatang. Terlebih lagi, lanjut Liow, setiap pembangunan fasilitas publik pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kekecewaan pemerintah Malaysia muncul karena kerugian dari kerusakan fasilitas MRT tak sedikit. Operator MRT Corp Sdn Bhd mesti merogoh kocek dalam-dalam untuk memperbaiki sarana bangku, lampu, maupun toilet yang rusak.
Direktur Komunikasi dan Hubungan Eksternal MRT Corp Sdn Bhd Najmuddin Abdullah mengungkapkan, vandalisme merupakan masalah serius pada pengoperasian MRT Malaysia.
"Bahkan, kami harus melepaskan salah satu kursi untuk memperbaikinya dan ini menghabiskan 10.000 ringgit (sekitar Rp 30 juta),” kata Najmuddin.
Meskipun operasionalisasi MRT Malaysia dibayangi masalah vandalisme, pemerintah Malaysia tampaknya tak surut untuk terus membangun infrastruktur angkutan massal.
Liow melanjutkan, pemerintah telah menyiapkan pembangunan MRT tahap selanjutnya setelah rute Sungai Buloh-Kajang yang telah beroperasi. Rute tersebut yaitu MRT tahap 2 (Sungai Buloh-Cyberjaya) dan MRT tahap 3 (Circle MRT Line).
"MRT tahap 2 sedang dalam tahap konstruksi. Mudah-mudahan, akan selesai pada 2021. MRT 3 diharapkan selesai pada 2027," imbuh Liow.
Sebagai informasi, MRT Malaysia tahap 1 resmi beroperasi penuh mulai Senin (17/7/2017) lalu. Moda berbasis rel itu memiliki rute 51 kilometer dari Sungai Buloh hingga Kajang. Sebanyak 58 kereta melayani jalur yang melintasi 31 stasiun pemberhentian itu.
https://properti.kompas.com/read/2017/07/26/170000921/fasilitas-mrt-dirusak-begini-reaksi-pemerintah-malaysia