Kenaikan ini diprediksi akan terus berlanjut pada kuartal II-2017 dengan pertumbuhan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil.
"Secara gabungan, indeks harga properti residensial naik 3,1 pada kuartal II-2017. Peningkatan paling besar rumah tapak tipe kecil yang kurang dari 36 meter persegi," ujar Vice President Economist Bank Permata Josua Pardede saat paparan Rumah.com Property Index di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Pertumbuhan harga pada tipe kecil tercatat 5,8 persen. Sedangkan untuk tipe selain itu, kata Josua, yakni rumah medium dengan luas 36 meter persegi hingga 70 meter persegi, kenaikan harganya tidak begitu signifikan.
Kenaikan harga rumah medium tercatat hanya 2,4 persen pada. Begitu pula untuk rumah besar dengan luas lebih dari 70 meter persegi, pertumbuhan harganya hanya 1,3 persen.
Meski naik, harga properti di Indonesia masih terhitung normal dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia lainnya.
"Dibandingkan dengan India, di sana terlalu mahal harga per meter perseginya terhadap gross domestic product (GDP) per kapita," sebut Josua.
Meski tingkat ekonomi di India lebih rendah daripada Indonesia, harga per meter persegi terhadap GDP mencapai 968 kali.
Selain itu, di Kamboja harga properti per meter persegi terhadap GDP sebesar 255 kali. Sedangkan di Indonesia, perbandingan harga properti dengan GDP adalah 85,9 kalinya.
https://properti.kompas.com/read/2017/07/25/190000221/harga-rumah-tipe-kecil-terus-naik