Padahal, pendapatan masyarakat cenderung meningkat berkat adanya Tunjangan Hari Raya (THR).
"Dalam arti kalau porsi pendapatan ini yang justru meningkat adalah tabungan," ujar Vice President Economist Bank Permata Josua Pardede saat paparan Rumah.com Property Index di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Josua mengatakan, kemungkinan masyarakat menunda konsumsi karena ada ekspektsi inflasi meningkat saat Ramadhan.
Peningkatan inflasi pada tahun lalu adalah 3 persen, sedangkan tahun ini 4 persen.
Selain itu, pada tahun ini, Ramadhan juga jatuh hampir bersamaan dengan saat memasuki tahun ajaran baru anak-anak sekolah.
Dengan demikian, banyak orangtua yang mengalokasikan pendapatan tambahan untuk pendidikan anak-anaknya.
Tidak hanya itu, Josua memprediksi, pendapatan tambahan ini dialokasikan masyarakat untuk kebutuhan perumahan.
"Mungkin masyarkat tidak hanya menunda konsumsi tetapi menyiapkan sebagian aset untuk membeli pembelian seperti properti," kata Josua.
Lebih lanjut, ia juga memprediksi kemungkinan pada akhir tahun konsumsi properti bisa terdorong. Pasalnya, memasuki semester II-2017, inflasi cenderung lebih stabil.
Hal tersebut disebabkan karena pemerintah menunda rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik yang sebelumnya dijadwalkan Juli tahun ini.
https://properti.kompas.com/read/2017/07/25/173000521/konsumsi-saat-ramadhan-turun-masyarakat-siapkan-tabungan-rumah