Dengan begitu, proses pembangunan fisiknya dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai jadwal yang direncanakan.
Humas Jasa Marga Batang-Semarang, Iwan Abriyanto, mengatakan operasionalisasi Jalan Tol Batang-Semarang adalah penghujung tahun 2018.
“Progres untuk pekerjaan fisik dari seksi 1 Desa Pasekaran sampai ke seksi 5 kota Semarang (Krapayak) sepanjang 75 kilometer, sudah mencapai 31,793 persen. Sedangkan pembebasan tanahnya sudah mencapai 86,02 persen,” papar Iwan, Sabtu (22/7/2017).
Sementara itu, di Kabupaten Kendal, penyelesaian pembebasan lahan untuk Jalan Tol Batang-Semarang sudah mencapai 89 persen. Kekurangan 11 persen, dikarenakan ada tanah wakaf, dan tanah milik desa yang penyelesaiannya masih menunggu proses penilaian.
"Beberapa di antaranya juga milik warga,” kata Ketua Tim Pembebasan Tanah Jalan Tol di Kabupaten Kendal, Herry Fatkhurohman.
Herry menambahkan, tanah wakaf yang terkena proyek tol, sekitar 34 bidang yang saat ini digunakan untuk masjid, mushola, dan madarasah. Sedang tanah milik desa yang terkena proyek tol, seluas 40 bidang.
"Kalau yang milik warga, datanya ada di Pengadilan Negeri,” jelasnya.
https://properti.kompas.com/read/2017/07/22/140000521/jasa-marga-incar-pembebasan-tanah-tol-batang-semarang-kelar-agustus