Padahal BPD punya pangsa pasar potensial, terlebih di wilayah-wilayah Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur.
"BPD ini yang harus dibantu supaya share penyaluran KPR lebih banyak lagi," ujar Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo saat jumpa pers di Grha SMF, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Dia menuturkan, setelah bank pemerintah, share terbesar dalam penyaluran KPR adalah bank swasta nasional, yakni 37 persen.
Dari segi penyebarannya, kata Ananta, distribusi penyaluran dana jangka panjang SMF, didominasi oleh wilayah Indonesia bagian barat. Sedangkan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur mendapat porsi sangat kecil.
Ananta menuturkan, hal tersebut menjadi tantangan SMF untuk mendorong penyaluran pinjaman di Indonesia bagian tengah dan timur.
"Kami ingin genjot BPD untuk menyalurkan KPR kepada masyarakat di sekitarnya," sebut Ananta.
Sejatinya, pembiayaan perumahan di daerah bisa sangat signifikan bila peran BPD meningkat. Pasalnya, BPD memiliki pangsa pasar pegawai negeri sipil (PNS) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Selain itu, BPD cenderung lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing.
Kerja sama SMF dengan BPD yang potensial untuk ditingkatkan di antaranya penyediaan standard operational procedure (SOP) KPR sebagai standar dalam penyaluran KPR bagi BPD, SOP KMK Konstruksi serta tengah disusunnya SOP KPR Syariah.
Sementara itu, hingga kini, SMF telah bekerjasama dengan 24 BPD. Sebelas BPD di antaranya telah menerima penyaluran dana KPR.
https://properti.kompas.com/read/2017/07/14/164809721/ekspansi-kredit-rumah-smf-incar-indonesia-tengah-dan-timur-